REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Produksi ikan hasil budidaya dan perikanan tangkap di Kabupaten Bekasi pada tahun 2021 mencapai 65 ribu ton. Angka tersebut melebihi target yang telah ditentukan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi.
"Target sampai akhir tahun sesuai dengan RPJMD, dari semua komoditas baik dari laut, perikanan tangkap dan budidaya itu 65 ribu ton pada tahun ini,” kata Kabid Perikanan dan Budidaya pada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi, Toni Dartoni, Senin (27/9).
Toni mengatakan, produksi ikan di Kabupaten Bekasi setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan antara 5-7 persen. Melanjutkan program sebelumnya, Toni menyebutkan, pihaknya juga melaksanakan program budidaya polikultur yaitu sistem budidaya yang memelihara lebih dari satu spesies ikan dalam satu wadah budidaya.
"Ya ada udang, ikan, rumput laut dan kita juga melakukan budidaya ikan lele dengan bioflok, yaitu mengelola air menjadi plankton sebagai sumber makan ikan lele," tambahnya.
Menurutnya, budidaya ikan dengan metode bioflok ini memang tak mudah dilakukan. Bahkan, pihaknya telah mendatangkan penyuluh dari Sukabumi. Namun, tidak semua peternak ikan lele bisa menerapkan teknologi bioflok ini sebagai pakan lele.
"Budidaya ikan lele ini hampir di setiap kecamatan ada. Salah satunya di Kecamatan Serang Baru, dengan menggunakan median kolam terpal bundar. Metode seperti ini kalau dikelola dengan serius hasilnya sangat menjanjikan," ucapnya.
Saat ini, kata Toni, ada sekitar 64 kelompok peternak ikan binaan di Kabupaten Bekasi, yang per kelompoknya terdiri dari 10 sampai 20 orang. "Setiap tahun, bidang perikanan dan budidaya terus melakukan pembinaan termasuk memberikan bantuan benih kepada para peternak ikan di Kabupaten Bekasi," ujar dia.
Kesuksesan budidaya ikan di Kabupaten Bekasi, salah satunya bisa dilihat di Kecamatan Cikarang Timur yang dikenal sebagai daerah penghasil ikan patin. Bahkan hasil produksinya mencapai puluhan ton dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.
"Hasil panen ikan patin dari Cikarang Timur di jual ke Jakarta untuk dijadikan fillet (irisan daging ikan tanpa sisik dan tulang), setiap bulannya bisa mencapai lima ton," ujarnya.