REPUBLIKA.CO.ID, KIWIROK -- Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi terpaksa mengevakuasi tenaga pendidik, pekerja, dan sipil lainnya dari Distrik Kiwirok, ke Oksibil, Papua. Evakuasi tersebut, buntut dari situasi tak aman di Kabupaten Pegunungan Bintang, pascaserangan beruntun yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah tersebut.
Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Ahmad Musthofa (AM) Kamal, menyampaikan, pada Sabtu (25/9) pagi waktu setempat, tercatat ada 17 warga yang dievakuasi. "Di mana dalam evakuasi tersebut dilakukan dua kloter," ujar Kamal dalam rilis resmi Satgas Nemangkawi yang diterima wartawan di Jakarta, Sabtu (25/9).
Evakuasi pertama, kata Kamal dilakukan sekitar pukul 08:30 WIT. Ada sebanyak 11 warga dari Kiwirok, yang diungsikan sementara ke Oksibil. "Mereka terdiri dari delapan orang dewasa, dan tiga orang anak-anak," jelas Kamal.
Sedangkan keberangkatan evakuasi kloter kedua, dilakukan pada pukul 09:20 WIT. "Ada enam orang dewasa yang dievakuasi. Jadi total sementara ada 17 warga yang dievakuasi ke Oksibil," kata Kamal.
Proses evakuasi tersebut, berlangsung cepat. Kata kamal tim gabungan Polri, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), turut membantu evakuasi, dengan penjemputan warga, dan pengawalan sampai ke landasan udara di Kiwirok. Para warga yang dievakuasi tersebut, semula adalah warga pengungsi yang bertahan di Pos Pamtas TNI, pascaserangan KKB pekan lalu.
"Evakuasi ke Oksibil menggunakan pesawat udara Smart Aviation yang disewa oleh Polri," begitu terang Kamal.
Keamanan di Pegunungan Bintang dalam beberapa pekan terakhir menjadi fokus operasi oleh Satgas Nemangkawi. Itu karena KKB baru-baru ini, melakukan penyerangan beruntun ke distrik-distrik wilayah tersebut.
Di Distrik Kiwirok, serangan KKB membakar sejumlah fasilitas umum masyarakat, seperti bangunan Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta Puskesmas, dan Balai Kampung, juga Bank Pemerintah Daerah.
Insiden tersebut, membuat ketakutan warga. Sejumlah petugas, dan tenaga kesehatan, saat aksipenyerangan terjadi, berusaha melarikan diri. Satu petugas kesehatan, dinyatakan meninggal dunia dalam upayanya menyelematkan diri dari kejaran KKB. KKB juga melakukan penyerangan serupa dengan menyasar fasilitas-fasilitas, dan bangunan umum yang berada di Distrik Okhika.