REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengeklaim tenaga kesehatan (nakes) atas nama Gerald Sokoy yang dinyatakan hilang setelah konflik di Distrik Kiwirok masih hidup. Sebby mengatakan, saat ini Gerald Sokoy berada di Markas TPNPB-OPM Ngalum Kupel.
"Benar, dia ada di Markas Kodap 15 Ngalum Kupel," kata Sebby saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (22/9).
Sebby pun membantah jika pihaknya menyandera Gerald. Menurutnya, TPNPB-OPM menemukan Gerald dalam keadaan tersesat usai terjadi kontak senjata dan membawanya ke markas. "Itu dia tersesat dan ditemukan oleh pasukan TPNPB. Maka mereka bawa ke Markas TPNPB Kodap 15 Ngalum Kupel. Bukan disandera," jelas dia.
Ia pun memastikan bahwa Gerald dalam keadaan sehat dan tidak ada tindakan penganiayaan terhadap dirinya. Sebby menuturkan, rencananya TPNPB-OPM akan segera menyerahkan kembali Gerald kepada pihak keluarga. "Nanti akan serahkan kepada pemerintah daerah atau pihak keluarga dalam minggu ini," ujarnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Komandan Kodim (Dandim) 1715/Yahukimo, Letkol Inf Christian Irreuw menyebut, hingga kini keberadaan Gerald Sokoy belum diketahui. Ia pun mengaku belum mendapatkan informasi yang menyatakan bahwa Gerald berada di markas TPNPB-OPM. "Kami belum tahu nakes tersebut berada di markas KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata)," tutur Christian.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya juga cukup kesulitan dalam melakukan pencarian terhadap Gerald. Sebab, ia menjelaskan, anggota KKB masih berada di sekitar lokasi terjadinya konflik. "Anggota kami saat ini tidak bisa bergerak ke mana-mana. Fokus pengamanan masing-masing pos karekan KKB tersebut belum jauh dari daerah pos (terjadi konflik) tersebut," ungkap dia.
Kontak senjata antara TNI dengan KKB Ngalum Kupel terjadi beberapa kali di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua selama sepekan terakhir. Dalam peristiwa yang terjadi pada pekan lalu, Senin (13/9), salah satu fasilitas umum berupa puskesmas setempat dibakar oleh kelompok Ngalum Kupel.
Akibatnya, 11 tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di fasilitas layanan kesehatan tersebut berusaha melarikan diri dari serangan KKB. Namun, satu nakes, yaitu Gabriela Meilani diketahui meninggal dunia dalam insiden tersebut. Sedangkan satu anggota TNI mengalami luka tembak dan satu nakes lainnya, atas nama Gerald Sokoy, hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.
TNI pun telah mengevakuasi sembilan nakes yang selamat pascapenyerangan itu. Mereka dibawa ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Tak hanya sampai di situ, konflik kembali pecah di Distrik Kiwirok, antara TNI dan kelompok Ngalum Kupel, Selasa (21/9). Akibat insiden ini, satu anggota TNI diketahui meninggal dunia.
"Sekira pukul 06.40 WIT, telah terjadi kontak (senjata) antara aparat TNI dengan KST (Kelompok Separatis Teroris) Ngalum Kupel di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang yang mengakibatkan satu anggota TNI gugur," kata Kapendam XVII/Cendrawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria kepada wartawan, Selasa.
Reza menjelaskan, peristiwa tersebut tepatnya terjadi di Bandara Kiwi, Distrik Kiwirok. Saat itu, kata dia, personel TNI sedang mengamankan Bandara Kiwi terkait rencana evakuasi jenazah mendiang tenaga kesehatan (nakes) bernama Gabriela Meilani yang meninggal dunia saat kelompok Ngalum Kupel menyerang dan membakar puskesmas di Distrik Kiwirok, Senin (13/9) lalu.
"Mohon doa dari kita semua, semoga aparat TNI-POLRI yang bertugas selalu dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa dalam menegakkan kedaulatan NKRI di tanah Papua," ujarnya.