Senin 20 Sep 2021 12:22 WIB

Komisi I Minta Papua Jadi Perhatian Calon Panglima TNI

Calon Panglima akan menghadapi sejumlah permasalahan sesuai perkembangan zaman.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ilham Tirta
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) bersama Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono (kiri).
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) bersama Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR, Christina Aryani mengatakan, calon Panglima TNI berikutnya akan menghadapi sejumlah permasalahan keamanan. Salah satunya adalah terkait dengan konflik yang terjadi di Papua.

"Situasi di Papua tentunya menjadi perhatian kami. Panglima yang baru juga harus sanggup bisa menjaga, lalu bagaiman keadan di sana bisa lebih kondusif," ujar Christina di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (20/9).

Keamanan laut juga perlu mendapat perhatian khusus dari calon Panglima TNI yang akan diusulkan Presiden Joko Widodo. Apalagi, setelah adanya laporan kapal asal Cina masuk ke perairan Laut Natuna. "Jadi, sebetulnya kalau kita bicara soal laut ya, jadi apa yang diperlukan adalah present. Karena ini berkaca dari kasus sebelumnya," ujar Christina.

Selain itu, calon Panglima TNI nanti akan menghadapi sejumlah permasalahan yang mulai beradaptasi dengan perkembangan zaman. Salah satu yang difokuskan Komisi I adalah bagaimana sosok itu dapat tetap menjaga soliditas di matra-matra yang ada.

"Karena sejak dia menjadi panglima, dia tidak hanya mengurusi matranya lagi, tapi ada yang lain juga, yang tentu harus menjadi perhatian," ujar politikus Partai Golkar itu.

DPR sendiri akan mulai menjalani masa reses pada 7 hingga 23 Oktober mendatang. Ia berharap, nama calon Panglima TNI diserahkan ke Komisi I sebelum November.

"Sebaiknya kami melihat itu disampaikan sebelum November, kalau bisa. Supaya ada waktu yang cukup bagi calon panglima untuk mempersiapkan diri nanti," ujar dia.

Panglima TNI ke-20 Marsekal Hadi Tjahjanto pada 8 November 2021 akan berusia 58 tahun. Sudah menjadi tradisi di TNI, sebelum memasuki purnatugas, pengganti Panglima TNI sebelumnya sudah terpilih. Bahkan, presiden yang memiliki hak prerogatif memilih Panglima TNI, biasanya sudah menetapkan kandidat jauh-jauh hari.

Saat ini, ada dua nama yang santer disebut sebagai calon Panglima TNI. Keduanya adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono. Dua orang itulah yang bisa menjadi Panglima TNI ke-21.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement