Kamis 16 Sep 2021 13:47 WIB

Peserta Aktif BPJS Kesehatan Turun karena Dampak Pandemi

Salah satu dampak ialah menurunnya peserta aktif BPJS Kesehatan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Mas Alamil Huda
Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti (kiri) berbincang dengan Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto (kanan) saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA
Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti (kiri) berbincang dengan Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto (kanan) saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto mengungkapkan dampak pandemi Covid-19 terhadap pelayanan BPJS Kesehatan cukup besar. Salah satu dampak ialah menurunnya peserta aktif BPJS Kesehatan.

“Ada kecenderungan bahwa peserta aktif, artinya yang memenuhi kewajiban membayar premi, semakin menurun. Artinya yang tidak aktif cenderung untuk bertambah,” kata Yuri dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (16/9).

Penyebab menurunnya peserta aktif sebagian besar lantaran kehilangan pekerjaan. Selain itu, ada pula masyarakat yang kehilangan tulang punggung keluarga yang meninggal dunia karena virus Covid-19.

“Ada yang menjadi yatim bahkan yatim piatu karena covid dan ini akan menjadi permasalahan di dalam kaitan dengan kesinambungan pembayaran premi,” ucap dia.

Ia pun meminta agar jajaran direksi berkoordinasi aktif dengan kementerian terkait berupaya memaksimalkan pemenuhan pemberian pelayanan kepada peserta. Ia juga mendorong adanya solusi alternatif terkait relaksasi iuran bagi peserta bukan penerima upah yang tidak mmiliki kemampuan membayar iuran akibat pandemi Covid-19.

BPJS Kesehatan, lanjutnya, juga harus memberikan perhatian khusus dan berbagai upaya inovasi untuk meningkatkan keaktifan peserta BPJS Kesehatan. “Harus ada strategi yang tajam dalam kaitan dengan perluasan kepersertaan untuk mencapai target-target universal health coverage,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement