Rabu 15 Sep 2021 05:50 WIB

Bulan Depan Jokowi Bertolak ke Roma Terima Estafet G20

Indonesia akan jadi presidensi sekaligus tuan rumah dalam perhelatan G20 selanjutnya

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Christiyaningsih
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Ilustrasi.
Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo akan bertolak ke Roma, Italia dalam rangka penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar pada 30-31 Oktober 2021. Dengan ditutupnya KTT G20 di Roma, maka Indonesia akan menjadi presidensi sekaligus tuan rumah dalam perhelatan G20 selanjutnya.

“Presiden menghadiri KTT G20 di Roma pada 30-31 Oktober mendatang dan di sana presiden akan menerima secara resmi tongkat estafet presidensi G20 dari PM Italia,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Selasa (14/9) malam.

Baca Juga

Airlangga mengatakan dengan menjadi presidensi ini Indonesia dapat memiliki kesempatan secara strategis untuk ikut menentukan arah desain kebijakan ekonomi global terutama pada masa pascapandemi Covid-19.

Setelah KTT G20 di Roma selesai, kepanitiaan pun akan dibentuk. Selanjutnya, mulai 1 Desember 2021 Indonesia akan resmi menjadi presidensi G20. Beberapa rangkaian yang dipersiapkan antara lain ada 150 pertemuan beberapa side event sepanjang tahun hingga 30 November 2022.

Setidaknya ada 150 pertemuan yang akan digelar sepanjang tahun. “Ini merupakan working group, hingga pertemuan tingkat tinggi seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan. Pertemuan akan dilakukan 500 hingga 5.800 orang per event sepanjang tahun,” terangnya.

Sesuai dengan arahan presiden, kata Airlangga, pertemuan akan dilakukan secara hybrid dengan mempertimbangkan kondisi pengendalian Covid dan juga dilakukan secara fisik sesuai parameter yang ada.

“Indonesia akan mengikuti parameter kesehatan, protokol kesehatan, dan melakukan level assesment terhadap pandemi sesuai dengan persyaratan WHO dan vaksinasi akan dilakukan di berbagai daerah yang ketersediaan RS-nya klasifikasinya A,” tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement