REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito mengatakan pemerintah akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Namun menurutnya, vaksinasi harus sejalan dengan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes).
"Kami akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Sesuai arahan Bapak Presiden, vaksin yang sudah tersedia saat ini langsung kami salurkan ke daerah untuk diberikan kepada masyarakat," kata Ganip dalam keterangannya, Selasa (14/9).
Selain vaksinasi, Kepala BNPB yang juga selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 itu meminta masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan sebagai bagian dari pencegahan penyebaran Covid-19.
"Strategi defensif menghadapi Covid-19 saat ini adalah dengan pelaksanaan protokol kesehatan dan vaksinasi, keduanya harus berjalan berdampingan," kata Ganip.
Ia menganalogikan penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi ibarat payung saat terjadi hujan. Payung tidak bisa menghentikan hujan, namun bisa melindungi diri dari terpapar hujan.
"Begitupun masker tidak dapat menghentikan Covid-19 namun dapat mencegah penularannya dan vaksinasi yang akan membangun kekebalan imun dalam tubuh untuk mencegah kefatalan apabila terpapar Covid-19," jelas Ganip.
Meskipun angka kenaikan kasus sudah mulai menurun, Ganip meminta masyarakat untuk tetap waspada. Menurutnya, penurunan level PPKM di beberapa daerah bukan berarti Covid-19 sudah hilang namun hal itu menunjukkan adanya penurunan laju penularan.
"Menurunnya level PPKM bukan berarti Covid sudah hilang, itu menunjukan menurunnya laju penularan dan meningkatnya respons penangan dari pemerintah. Yang terpenting masyarakat tetap waspada dan berhati-hati juga selalu menerapkan protokol kesehatan," imbau Ganip.
Pada Selasa (14/9), Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Maruf Amin meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Sentra Vaksinasi Sinergi Sehat di The Media Hotel and Towers. Program vaksinasi ini merupakan kerjasama Iluni UI dengan Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Asosiasi Rumah Sakit Vertikal Indonesia.
Dalam peninjauan tersebut, Maruf Amin didampingi oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Ketua Bidang Koordinasi Relawan sekaligus Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahadian, dan Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Vertikal Indonesia.
Maruf Amin dalam tinjauannya mengapresiasi program sinergitas vaksinasi tersebut. Menurutnya, hal ini akan semakin meningkatkan cakupan vaksinasi.
"Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi tinggi atas kolaborasi pentahelix yang telah dibangun, terutama dukungan dari para donatur dan sponsor sehingga kegiatan sentra vaksinasi ini dapat terlaksana," ujarnya saat melakukan konferensi pers.
Ia mengatakan vaksinasi berperan penting dalam terwujudnya keberhasilan penanganan pandemi Covid-19. Pemerataan pelaksanaan vaksinasi juga akan dilakukan di daerah-daerah untuk mempercepat tercapainya kekebalan imun pada masyarakat.
"Saya sudah minta kepada Kemenkes dan BNPB untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi di daerah agar bisa mencapai kekebalan imunitas pada masyarakat," tambahnya.
Menurut data yang dihimpun BNPB, per Senin (13/9) terdapat 73.310.563 masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Sementara untuk dosis kedua, sebanyak 42.104.839 masyarakat sudah mendapatkan vaksin.
Sentra vaksinasi ini dilaksanakan dengan menargetkan 2.000 orang peserta per hari. Program ini dilaksanakan pada 22 Juli sampai dengan 17 September di The Media Hotel and Towers, Jakarta mulai pukul 08.00-15.00 WIB. Sentra Vaksinasi Sinergi Sehat juga membuka layanan vaksin untuk anak-anak berusia minimal 12 tahun, peserta lanjut usia, ibu hamil, dan menyusui. Adapun beberapa jenis vaksin yang diberikan adalah vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Moderna.