Selasa 14 Sep 2021 14:58 WIB

KPI tak Bisa Tindak Konten LGBT di Youtube Kids

KPI mengatakan tidak bisa mengawasi konten di Youtube.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Komisioner KPI Pusat Bidang Pengawasan Isi Siaran, Nuning Rodiyah
Foto: RepublikaTV/HAvid Al Vizki
Komisioner KPI Pusat Bidang Pengawasan Isi Siaran, Nuning Rodiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video mengandung muatan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) berjudul "Andai Aku Homo" muncul sebagai iklan yang terselip di sela-sela konten video musik bagi anak-anak di Youtube Kids. Dalam video tersebut, berisi penjelasan bagaimana bila seseorang menjadi seorang gay atau pria penyuka sesama jenis.

Penjelasan dalam video yang mempromosikan LGBT itu menggunakan animasi buah-buahan, diantaranya pisang, jeruk, dan ceri. Tulisan-tulisan dalam video itu bisa dikatakan vulgar, seperti "Andai aku homo, kan ku sentil kedua bij*mu."

Baca Juga

Menanggapi konten tersebut, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Nuning Rodiyah, mengatakan pihaknya memang sudah menerima pengaduan mengenai iklan di youtube yang muatannya mengenai "Andai Aku Homo". Namun KPI tak bisa berbuat banyak terhadap konten Youtube karena terbelenggu oleh regulasi.

"Konten Youtube bukan bagian dari obyek pengawasan KPI," kata Nuning kepada Republika.co.id, Selasa (14/9).

Nuning menyampaikan pihak KPI baru akan bertindak bila konten tersebut muncul atau digunakan oleh program acara di stasiun televisi. Menurutnya, stasiun televisi yang menayangkan konten semacam itu hanya akan dihadapkan dengan sanksi teguran.

"Apabila muatan tersebut hadir di televisi sebagai satu program siaran, maka hal tersebut akan mendapatkan evaluasi dari KPI. Sanksi sebagaimana diatur UU 32 tahun 2002 tentang penyiaran yaitu berupa teguran tertulis," ujar Nuning.

Selain teguran tertulis, KPI bisa menjatuhkan sanksi berupa teguran tertulis kedua dan penghentian  sementara penayangan bila stasiun televisi membandel.

Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Susanto belum bisa berkomentar banyak mengenai temuan konten LGBT di Youtube. Ia mengatakan masih melakukan pendalaman terhadap temuan tersebut. 

"Kami masih melakukan penelaahan," ucap Susanto singkat.

Video yang mempromosikan LGBT tersebut diunggah akun Sinduatiga di hari yang sama ketika akun itu dibuat yakni pada 9 September 2021. Tetapi, saat ini di channel yang memiliki 182 subscriber itu sudah tidak ditemukan video apa pun termasuk video berisi tentang LGBT yang menjadi satu-satunya video di channel tersebut. Dalam catatan statistik di channel tersebut video itu sudah ditonton sebanyak 14.611 kali. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement