Selasa 07 Sep 2021 15:53 WIB

Luhut: Covid-19 Bisa Naik Lagi Secara Cepat, Jangan Jemawa

Semua harus tetap disiplin menjaga prokes agar lonjakan kasus tak terulang.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Mas Alamil Huda
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) mendengarkan penjelasan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) saat meninjau Pusat Daur Ulang Cicabe di Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Selasa (7/9). Pusat Daur Ulang Cicabe tersebut mampu mengolah dan mendaur ulang 500 kilogram hingga 1 ton sampah anorganik per hari, dengan tujuan membantu penanganan permasalahan sampah di Kota Bandung sekaligus program percepatan pengendalian dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) mendengarkan penjelasan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) saat meninjau Pusat Daur Ulang Cicabe di Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Selasa (7/9). Pusat Daur Ulang Cicabe tersebut mampu mengolah dan mendaur ulang 500 kilogram hingga 1 ton sampah anorganik per hari, dengan tujuan membantu penanganan permasalahan sampah di Kota Bandung sekaligus program percepatan pengendalian dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan semua pihak menahan diri untuk tidak euforia terkait penurunan penyebaran Covid-19. Semua harus tetap disiplin menjaga protokol kesehatan (prokes) agar lonjakan kasus tak terulang.

"Tolong teman-teman di Jawa Barat walaupun tingkat Covid-19 sangat baik, secara angka absolut kita lebih baik dari negara-negara sekitar kita, tapi jangan kita jemawa," ujarnya saat berada di Posko Satgas Citarum Harum, Kota Bandung, Selasa (7/9).

Ia mengingatkan hal tersebut sebab penyebaran Covid-19 bisa kembali naik secara cepat. Luhut pun meminta masyarakat Jawa Barat untuk selalu menerapkan prokes dan memanfaatkan aplikasi Pedulilindungi tiap beraktivitas.

"Saya harapkan dipacu penggunaan (aplikasi) Pedulilindungi, masker, vaksinasi, isolasi terpusat itu harus betul-betul digunakan. Kalau digunakan holistik terintegrasi maka akan bisa mengendalikan Covid-19 seperti arahan presiden," katanya.

Di Provinsi Jawa Barat sendiri, ia mengungkapkan sudah tidak terdapat kabupaten atau kota yang berada di level empat. Terkait kebutuhan dosis vaksin di Jawa Barat, Luhut mengatakan sebanyak 82 juta vaksin akan disebar ke seluruh provinsi di bulan ini.

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, jaga jarak dan lainnya. Bahkan, ia mengingatkan masyarakat untuk mematuhi dan disiplin protokol kesehatan.

"Bulan ini ada 82 juta vaksin yang akan dibagi kepada tempatnya pak gubernur tidak ada masalah hanya waktu saja," katanya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 di Jawa Barat atau bed occupany rate (BOR) saat ini berada di angka 12 persen. Ia mengatakan, mayoritas kabupaten kota di Jawa Barat sudah berada di level dua. 

"BOR 12 persen terendah dalam sejarah penanganan kita, rata-rata sudah banyak di level 2. Mudah-mudahan ada level 1, kami sampaikan peningkatan hukum agar kita jangan euforia kita tetap produktif dengan 5 M," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement