REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Pelaksana Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara memulai pekerjaan pengerukan sedimen lumpur dan sampah pada saluran air di jalan protokol, jalan lingkungan, maupun pemukiman penduduk untuk mengantisipasi banjir, Senin (6/9).
Pengerukan sedimen lumpur dilaksanakan pada saluran air permukiman warga penghubung (phb) kecil atau lebar kurang dari tiga meter dan phb besar atau lebar lebih dari tiga meter.
Untuk saluran phb kecil, pengurasan sedimen lumpur dilakukan secara manual, sedangkanphb besar menggunakan bantuan alat berat. Termasuk juga pembangunan saluran u (u-ditch) di sejumlah lokasi sebagai upaya revitalisasi saluran air mengembalikan sistem drainase.
Di antaranya pengerukan di phb BGR, phb Kelapa Hibrida, phb Kelapa Nias, phb Jingga Raya, phb Biru Laut Timur. Saat ini tengah menangani phb Tarian Raya dan selanjutnya bulan depan phb Warung Jengkol. Termasuk juga pengurasan saluran air sesuai usulan warga melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Satuan Pelaksana Dinas SDA Kecamatan Kelapa Gading juga memastikan mesin pompa tetap normal melalui pemeliharaan rutin. Kasatpel SDA Kelapa Gading Citirin mengatakan ada dua sisi operasional pompa air di Kelapa Gading, yakni sisi timur dengan dua unit mesin pompa air berukuran dua kubik per detik di Pompa Air Kelapa Gading Don Bosco.
Sisi barat dengan dua unit pompa air pengendali berukuran dua kubik per detik dan satu unit pompa air pengendali berukuran 0,25 kubik per detik di Pompa Air BGR, tiga unit pompa air berukuran tiga kubik per detik di Pompa Air Kodamar 1, satu unit pompa air berukuran 0,5 kubik per detik di Pompa Air Mal Of Indonesia (MOI), dua unit pompa air berukuran 0,5 kubik per detik di Pompa Air Yos Sudarso 1, tiga unit pompa air berukuran satu kubik per detik di Pompa Air Yos Sudarso 2, dan dua unit pompa air berukuran 0,5 kubik per detik di Pompa Air Sunter Kirana.
"Untuk operasional Bahan Bakar Minyak (BBM) mesin pompa kami pastikan aman untuk akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022. Jadi semua unit mesin pompa bisa dioptimalkan penggunaannya saat mesin hujan nanti," kata Citirin.