REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemerintah akan menjaga keamanan data masyarakat, khususnya di aplikasi Peduli Lindungi.
Luhut tak menampik ada beberapa isu belakangan ini perihal keamanan data dan kebocoran data. Namun, ia menjamin data masyarakat aman. Ia mengakui pemerintah terus melakukan langkah perbaikan terhadap aplikasi Peduli Lindungi.
"Terkait keamanan data di dalam (aplikasi) Peduli Lindungi, pemerintah menjamin keamanan data tersebut," ujar Luhut dalam konferensi pers, Senin (6/9).
Luhut menjelaskan, saat ini keamanan data berada di bawah kendali Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Kominfo juga mendapatkan sokongan proteksi dari Badan Siber Negara.
"Pemerintah akan terus mengambil langkah-langkah perbaikan agar kelancaran penggunaan Peduli Lindungi ini semakin baik," ujar Luhut.
Luhut merinci sampai 5 September kemarin ada 20,9 juta orang yang memakai aplikasi Peduli Lindungi untuk mengakses fasilitas publik. Dari total 20,9 juta orang tersebut, terdapat 761 ribu orang yang masuk kategori merah, tidak diperkenankan melakukan aktivitas di tempat publik.
"Masih ada juga 1.603 orang dengan status positif dan kontak erat mencoba untuk melakukan aktivitas publik," ujar Luhut.
Luhut mengatakan pemerintah tidak segan menindak tegas orang yang terkonfirmasi positif tapi masih melakukan aktivitas di luar rumah. Pemerintah akan menindak orang yang masuk dalam kriteria hitam Peduli Lindungi yang masih berusaha melakukan aktivitas di area publik dengan membawa mereka ke tempat isolasi terpusat.
"Hal ini dilakukan untuk sama-sama menjaga dan melindungi kita semua," ujar Luhut.