REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepolisian menemukan sejumlah petunjuk mengenai kasus penggerebekan rumah mewah yang dijadikan pabrik sabu di sekitar kawasan Karawaci, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Polisi menguak adanya teknik baru proses produksi sabu yang dilakukan di tempat tersebut.
“Kami mengindikasi bahwa ada modus baru cara pembuatan sabu,” tutur Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo usai melakukan olah TKP bersama Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri di tempat kejadian perkara (TKP), Jumat (3/9).
Ady menjelaskan, indikasi tersebut diperkuat dengan adanya keterangan dari sejumlah warga. Menurut informasi yang dihimpun, warga di sekitar lokasi rumah elite tersebut menaruh curiga karena kerapkali mencium aroma terbilang aneh.
“Beberapa informasi dari penyidik di lapangan, interogasi dari pihak tetangga, mereka sudah sering mencium bau-bau yang cukup keras, yang mungkin hasil daripada proses pembuatan sabu tersebut,” terangnya.
Ady menuturkan, polisi menemukan sejumlah barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses pembuatan sabu di rumah itu. Di antaranya alat masak, serta cairan kimia. Dia menyebut, tim Puslabfor akan menindaklanjuti penemuan itu.
“Sekilas, saya melihat lokasi, bahwa tempat yang digunakan ada di lantai dua, di bagian bawah ada seperti residu ataupun limbah dari hasil pembuatan tersebut,” tuturnya.
Pantauan Republika.co.id di lokasi pada Jumat (3/9), rumah mewah yang disulap menjadi pabrik sabu telah dipasang garis polisi atau police line di bagian depannya. Rumah dua lantai bergaya modern tersebut tampak berada di lokasi perumahan elit yang situasinya lengang dan sepi.
Sebelumnya diketahui, Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menggerebek pabrik sabu di kawasan kompleks perumahan mewah di Karawaci, Tangerang pada Rabu (1/9). Dua orang warga negara asing (WNA) asal Iran ditangkap dalam kasus tersebut. Penggerebekan itu diketahui merupakan hasil pengembangan dari pengungkapan kasus narkotika sebelumnya di wilayah Kalideres, Jakarta Barat.