Kamis 02 Sep 2021 15:46 WIB

Positivity Rate 10 Persen, RS Bisa Terima Pasien Non-Covid

Kemenkes tutup berapa tempat Isoter karena positivity rate tinggal 10 persen.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut positivity rate tinggal 10 persen
Foto: Dok Kemenkes
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut positivity rate tinggal 10 persen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 di Tanah Air kini terus menunjukkan tren penurunan dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat positivity rate sekitar 10 persen. Penurunan kasus Covid-19 di Tanah Air membuat rumah sakit (RS) yang sempat penuh menangani Covid-19 kini kembali menerima pasien penyakit lain dan tempat isolasi terpusat (isoter) kini dipusatkan di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, positivity rate Indonesia kembali turun. "Positivity rate sekarang 10,36 persen, bisa lihat di vaksin.kemkes.go.id," ujarnya saat dihubungi Republika, Kamis (2/9).

Menurunnya angka positif Covid-19 ini diakui Nadia membuat pihaknya menerapkan beberapa perubahan kebijakan. Diantaranya tempat isolasi terpusat yang dulu sempat dibuka di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, dan Rusun Nagrak, Jakarta Utara, kini ditutup dan dipusatkan ke RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Selain itu, dia melanjutkan, RS yang kemarin sempat penuh dengan pasien Covid-19 kini bisa memberikan pelayanan non-Covid-19. Kendati demikian, dia melanjutkan, RS Haji di Jakarta Timur yang jadi tempat perawatan pasien Covid-19 tetap menjadu tempat perawatan pasien infeksi virus tersebut.

"RS Haji tetap jadi tempat perawatan untuk Covid-19, tetapi sekarang tidak beroperasi," katanya.

Ia menambahkan, kalau kasus Covid-19 kembali melonjak maka RS siap kembali konversi tempat tidur. Selain itu, dia melanjutkan, RS Haji yang sudah ada bisa kembali dibuka atau operasional.

Sebelumnya, Kemenkes mencatat positivity rate Covid-19 di akhir Agustus 2021 sekitar 18,2 persen.

"Positivity rate kita secara nasional tercatat di angka 18,2 persen atau menurun dibandingkan pekan sebelumnya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat konferensi virtual PPKM di akun FMB9, Rabu (25/8) sore.

Perlu diketahui, sebelumnya Kemenkes mencatat positivity rate masih 19,25 persen. Ia menambahkan, kabupaten/kota yang mengalami positivity rate kurang dari 10 persen, yaitu di DKI Jakarta, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

Kemenkes berharap provinsi-provinsi dan kabupaten/kota lainnya secara merata dapat mengikuti jejak provinsi tersebut untuk segera menurunkan positivity rate. Caranya dengan mempertahankan testing rate sesuai dengan standar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement