Senin 30 Aug 2021 15:43 WIB

Sebulan Terakhir, Kasus Covid-19 Anak Naik 2 Persen

Angka kematian anak akibat Covid-19 juga belum turun signifikan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Tes Covid-19 pada anak. Kementerian Kesehatan menyebut banyak orang tua terlambat mengenali gejala Covid-19 pada anak.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tes Covid-19 pada anak. Kementerian Kesehatan menyebut banyak orang tua terlambat mengenali gejala Covid-19 pada anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, persentase kasus konfirmasi Covid-19 pada anak meningkat dua persen dibandingkan orang dewasa. Ia menyesalkan banyak orang tua terlambat menyadari kondisi anaknya dan terlambat membawa anak ke fasilitas kesehatan.

"Persentase kasus konfirmasi anak jadi 15 persen per 21 Agustus 2021 atau meningkat dua persen dibandingkan 21 Juli 2021 yang masih 13 persen," ujar Dante saat berbicara di konferensi virtual Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Senin (30/8).

Baca Juga

Kementerian Kesehatan mencatat, kasus kematian pada anak akibat Covid-19 belum terlalu menunjukkan tren penurunan yang signifikan seperti pada populasi dewasa. Bahkan, kasusnya meningkat di beberapa daerah.

Menurut Dante, kasus kematian anak akibat Covid-19 banyak terjadi karena keterlambatan orang tua membawa buah hatinya ke tempat pengobatan yang baik. Kebanyakan orang tua menyangka anaknya menderita sakit flu biasa.

Dante menjelaskan, anak positif Covid-19 mungkin tidak akan mengeluh meski mengalami kehilangan kemampuan indra penciuman. Anak juga sering kali menjadi susah makan.

Baca juga : Ini yang Bisa Dilakukan Usai Dinyatakan Negatif Covid-19

Gejala tersebut, menurut Dante, disalahartikan sebagai flu biasa. Ketika kondisi anak sudah semakin parah, orang tuanya baru tersadar.

"Karena itu, pengetahuan terhadap gejala Covid-19 pada anak penting untuk diketahui orang tua," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement