Sabtu 28 Aug 2021 17:47 WIB

IDI Lampung: Guru dan Siswa Harus Divaksin Sebelum PTM

IDI Lampung ingatkan agar PTM tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19.

vaksinasi covid-19 (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
vaksinasi covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung mengimbau sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sedang direncanakan oleh pemerintah daerah, sebaiknya guru dan siswa semuanya mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Hal tersebut agar PTM bisa berjalan aman dan tidak timbulkan klaster baru penularan Covid-19.

"Ya memang baiknya harus divaksinasi guru dan siswa, tapi kan sekarang itu kembali ke pemda masing-masing mau bagaimana dan juga vaksinasi untuk pelajar di bawah 12 tahun belum ada kan? Vaksinasi 12 tahun ke atas, tapi itu pun di Lampung belum semua, baru sekian persen karena juga kan vaksinnya kekurangan," kata Wakil Ketua IDI Lampung dr Boy Zaghlul M Kes saat dihubungi di Bandarlampung, Sabtu (28/8).

Baca Juga

Selain guru dan siswa yang harus divaksinasi, dia juga mengatakan bahwa pemda harus menjamin protokol kesehatan di sekolah yang akan melakukan PTM terpenuhi. "Protokol kesehatan di sekolah juga harus terpenuhi, seperti tidak boleh ada jajanan di sekolah, setengah kapasitas dan lainnya bisa diupayakan, silahkan saja pemda mempertimbangkannya, tapi bila belum bisa dipenuhi, maka sebaiknya jangan menggelar PTM," ujarnya.

Boy juga mengatakan, bahwa dalam persiapan ini pemda tidak bisa hanya melihat dari sisi psikologis siswanya saja. Namun juga dari sisi kesehatannya.

"Memang dari sisi psikologis siswa-siswi sudah mengalami kejenuhan karena hanya menjalani kegiatan belajar secara dalam jaringan (daring), tapi di sisi lain pemerintah juga harus mempertimbangkan sisi kesehatan, mengingat situasi pandemi Covid-19 di Lampung belum sepenuhnya terkendali," katanya.

Kemudian, Boy juga menyarankan apabila memang akan digelar PTM, agar pemda-pemda tidak sekaligus membukanya, namun harus ada sekolah percontohan terlebih dahulu. "Kalau di Jakarta itu kan ditawarkan dahulu siapa yang siap membuka PTM, kemudian satgas atau kepala daerah pun meninjaunya, oh iya sekolah ini sudah cukup syaratnya untuk membuka PTM, siswa guru sudah sekian persen divaksinasi dan protokol kesehatan ketat. Jadi nanti sekolah lain dapat mencontohnya bila ingin membuka PTM," ujarnya lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement