Senin 23 Aug 2021 14:21 WIB

PTM Serentak Digelar di Kabupaten Semarang

Kedisiplinan siswa di luar lingkungan sekolah masih menjadi catatan dalam PTM.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Agus raharjo
Para siswa kelas VII SMPN 4 Ungaran, kabupaten Semarang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, Senin (23/8). Sebanyak 52 SMP negeri, 49 SMP swasta, 455 SD negeri dan 28 SD swasta yang ada di Kabupaten Semarang, hari ini menggelar PTM serentak terbatas dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Foto: Republika/bowo pribadi
Para siswa kelas VII SMPN 4 Ungaran, kabupaten Semarang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, Senin (23/8). Sebanyak 52 SMP negeri, 49 SMP swasta, 455 SD negeri dan 28 SD swasta yang ada di Kabupaten Semarang, hari ini menggelar PTM serentak terbatas dan menerapkan protokol kesehatan ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Siswa jenjang PAUD hingga SMP di Kabupaten Semarang, Senin (23/8) ini, memulai pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Kabupaten Semarang sendiri masuk dalam PPKM Level 3.

PTM jenjang SD hingga SMP PTM dilaksanakan serentak dengan kapasitas rombongan belajar (rombel) terbatas. Pada pelaksanaan hari pertama PTM masih ada sejumlah catatan. Khususnya terkait dengan kedisiplinan siswa dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes) di luar lingkungan sekolah.

“Untuk disiplin prokes selama di lingkungan sekolah masih okelah, tapi setelah keluar dari lingkungan sekolah, mohon agar anak didik terus selalu diingatkan,” tutur Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Semarang, Joko Sriyono, di sela memantau pelaksanaan PTM di SMPN 4 Ungaran, Kelurahan Langensari, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Senin (23/8).

Misalnya, jelas Joko, setelah pulang mengikuti PTM, sekolah agar ikut mengawasi dan mengingatkan agar siswa langsung pulang ke rumah dan tidak berlama-lama dan bergerombol di sekitar lingkungan sekolah. Termasuk disiplin bermasker juga jangan hanya di lingkungan sekolah saja. Para siswa juga harus terus diingatkan pentingnya memakai masker dengan benar saat mereka berangkat maupun pulang dari sekolah.  

Selain itu, kewajiban agar orang tua mengantar dan menjemput putra-putrinya terus dilakukan guna memastikan siswa tidak mampir ke tempat lain kecuali langsung pulang ke rumah masing-masing. “Sehingga keamanan siswa dari risiko penlaran betul-betul bisa dijaga,” lanjutnya.

Lebih lanjut, legislator Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Semarang ini mengungkapkan, sebelum pelaksanaan PTM di tahun ajaran 2021/ 2022 ini, Komisi D DPRD Kabupaten Semarang telah memastikan kesiapan sarana dan prasarana (sarpras) pendukung prokes di semua sekolah.

Sesuai regulasi yang ada, dalam hal ini Instruksi menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 34 maupun Instruksi Bupati (Inbup) Semarang Nomor 23 maupun SKB Empat Menteri, selain kesiapan sarpras juga ada ketentuan SKB bisa dilaksanakan atas izin dari orang tua/ wali siswa. Maka, wakil rakyat juga memastikan agar ketentuan tersebut juga dilaksanakan sebelum menggelar pelaksanaan PTM di sekolah. “Alhamdulillah, untuk di SMPN 4 Ungaran ini, 97 persen orang tua mengizinkan putra-putri mereka mengikuti PTM di sekolah,” jelasnya.

Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo mengatakan PTM di sekolah hari ini serentak dilakukan di 52 SMP negeri, 49 SMP swasta, 455 SD negeri dan 28 SD swasta yang ada di Kabupaten Semarang. Mengacu kepada ketentuan pemerintah pusat, pelaksanaan PTM di sekolah ini adalah petunjuk teknis yang dikeluarkan berdasarkan SKB Empat Menteri. Sedangkan untuk sarpras pendukung prokes semua sekolah telah mempersiapkan jauh hari.

Kepala SMPN 4 Ungaran, Tri Widodo mengaku, jumlah siswa yang seharusnya hadir mengikuti PTM hari ini adalah siswa kelas VII yang jumlahnya 284 siswa atau 33,3 persen dari total jumlah siswa di SMPN 4 Ungaran. Dari 284 siswa tersebut yang mendapatkan izin dari orang tua sebanyak 278 siswa (delapan kelas) dan mereka yang diprioritaskan untuk mengikuti PTM di sekolah dulu, dengan dibagi menjadi 16 kelas karena ketentuannya harus setengah dari jumlah rombel.

“Sementara kelas VIII dan Kelas IX masih belajar daring (PJJ) dari rumah,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement