Sabtu 21 Aug 2021 19:49 WIB

Satgas: Upaya Pencegahan Covid-19 Dilakukan Sehulu Mungkin

Upaya ini ditambah dengan menghindari kerumunan dan menghindari mobilitas.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penularan Covid-19 di Tanah Air masih terjadi. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta pencegahan Covid-19 harus dilakukan sejak awal atau sejak hulu.

"Kita harus melakukan (upaya) sehulu mungkin supaya virus tidak masuk dalam tubuh yaitu dengan melakukan 3M yakni mencuci tangan, memakai masker dobel, menjaga jarak. Upaya ini ditambah dengan menghindari kerumunan dan menghindari mobilitas," kata Anggota Sub Bidang Tracing Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Retno Astri Werdhani saat mengisi konferensi virtual  BNPB bertema Penyuluhan Protokol Kesehatan kepada Masyarakat Lintas Komunitas di Sulawesi Selatan, Sabtu (21/8).

Menurut dia, tindakan ini harus dilaksanakan secara kompak dan konsisten. Sehingga, tokoh masyarakat, tokoh agama, pimpinan pusat, daerah, dan media bisa ikut memberikan contoh untuk mempromosikan melakukan 3M. 

Selain itu, menjalin kerja sama dengan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) atau fasilitas pelayanan kesehatan untuk tata laksana awal kasus konfirmasi positif. Seperti, isolasi mandiri dan dilakukan pemantauan saat isolasi mandiri atau isolasi terpusat kemudian diberikan terapi pengobatan sesuai dengan standar. 

"Yang paling penting adalah kontak erat yang masih dalam masa inkubasi dan tidak merasa sakit karena tidak bergejala. Di sinilah pentingnya pelacakan untuk deteksi dini," katanya.

Dikatakannya, kontak erat menjalani karantina mandiri selama 14 hari untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Oleh karena itu, dia mengakui, penelusuran kontak erat harus ditindaklanjuti. Kendati demikian, pihaknya menyadari diperlukan sistem informasi yang terintegrasi. Tujuannya, untuk mitigasi pemantau kesinambungan dan sistem yang lain untuk melakukan pengendalian secara sistematis dan komprehensif. 

"Itulah kenapa tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan disebut jadi benteng terakhir atau hilir. Kemudian kalau di hilir alami kolaps tentu susah, makanya lebih baik mencegah di hulu," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement