REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia telah memulai pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes) Moderna. Persatuan Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) mengaku, sejauh ini belum ada laporan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) gejala berat yang dialami perawat usai divaksin Moderna.
"Sampai dengan saat ini, belum ada laporan KIPI dengan gejala berat," ujar Ketua Satuan Tugas Covid-19 DPP PPNI Jajat Sudrajat saat dihubungi Republika, Kamis (19/8).
Artinya, dia melanjutkan, KIPI yang dialami para perawat usai mendapatkan vaksin ini bersifat ringan yang bisa segera pulih. Yang terpenting, Jajat melanjutkan, sejauh ini belum ada keluhan KIPI berat. Terkait laporan KIPI, ia mengaku data tersebut ada di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) karena semua kegiatan vaksinasi diunggah ke aplikasi P-Care.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, melakukan vaksinasi dosis ketiga kepada para tenaga kesehatan (nakes) di Kota Pahlawan selama dua pekan terakhir. Vaksin yang digunakan adalah Moderna yang berfungsi sebagai immune booster.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Surabaya mendapatkan jatah 24 ribu dosis vaksin jenis Moderna sejak dua pekan lalu. Sejak itu pula, vaksinasi kepada para nakes dilakukan secara bertahap. Hingga saat ini sebanyak 9.194 nakes sudah disuntik vaksin jenis moderna tersebut.
“Jadi kita vaksin bertahap, karena ada KIPI-nya (kejadian ikutan pascaimunisasi) mulai dari panas demam dan juga pusing. Kalau disuntik bareng, bisa loro kabeh (sakit semua). Nanti bisa mandek pelayanan ini. Makanya kita melakukannya secara bertahap,” kata Eri di Surabaya, Rabu (18/8).