Kamis 19 Aug 2021 05:53 WIB

Beda Gubernur Sumbar, Bupati Pessel Tolak Mobil Dinas Baru

Anggaran pengadaan mobil dinas baru diklaim dialihkan untuk menangani Covid-19.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus raharjo
Sejumlah kendaraan mobil dinas terparkir di Kantor Bupati Bekasi, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (19/3). (Ilustrasi)
Foto: Antara/Risky Andrianto
Sejumlah kendaraan mobil dinas terparkir di Kantor Bupati Bekasi, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (19/3). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN--Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Rusmayul Anwar, menolak pengadaan mobil dinas baru untuk dirinya meski sudah dianggarkan APBD setempat  hampir Rp 1,5 Miliar. Rusma mengeklaim menolak mobil dinas baru untuk memperlihatkan rasa empati kepada masyarakat yang kesulitan karena dampak pandemi Covid-19.

Sikap Rusma ini berbeda dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi dan wakilnya Audy Joinaldy yang baru saja mendapatkan mobil dinas baru untuk operasional. Pengadaan mobil dinas baru untuk gubernur dan wakil gubernur Sumbar menjadi sorotan karena dibeli saat situasi pandemi yang membutuhkan alokasi dana cukup besar.

Mahyeldi kini diberi fasilitas mobil dinas Mitsubishi Pajero. Sedangkan Audy kini diberi Hyundai Palisade. Untuk pengadaan dua mobil dinas ini menelan anggaran Rp 2 miliar.

"Saya melihat dan merasakan kesulitan yang dialami masyarakat. Mereka menjerit karena kondisi ekonomi saat ini. Masa saya harus bermewah-mewahan dan gaya-gayaan dengan mobil baru," kata Rusma, Rabu (18/8).

Ia menambahkan, alokasi anggaran untuk pengadaan mobil baru dialihkan untuk penanganan Covid-19. Kader Partai Gerindra itu merasa tak layak pakai mobil dinas baru saat warganya dihimpit kesusahan akibat pandemi Covid-19. Pemkab Pessel menurut Rusma fokus untuk memperbaiki perekonomian masyarakat agar segera pulih dari keterpurukan.

Rusma menceritakan, dua pekan setelah dilantik menjadi bupati, ia diminta staf bagian pengadaan untuk memilih jenis kendaraan apa yang akan dibeli. Ia menolak karena merasa kendaraan yang digunakan saat jadi wakil bupati masih sangat layak.

Saat ini, Rusma mengaku menggunakan mobil jenis Fortuner keluaran tahun 2015. Kendaraan itulah yang digunakannya selama menjadi wakil bupati periode 2016-2021.

 

"Mobil kepala daerah itu terawat. Masih layak dipakai. Mobil saya keluaran tahun 2015, Fortuner. Masih bisa dipacu 160 km per jam. Masih bisa kalau mau terburu-buru. Jadi buat apa beli baru," tegas Rusma.

Selain menolak mobil dinas, Rusma juga mengaku tidak membeli satupun perabotan untuk rumah dinas. Semua perabotan rumah dinas Bupati Pessel hingga kini juga tidak ada yang baru, kecuali bola lampu. Rusma mengatakan, Wakil Bupati Rudi Hariyansyah juga melakukan hal yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement