Selasa 17 Aug 2021 01:30 WIB

404: Not Found, Kala Mural Diberangus dan Dianggap Kriminal

“Kami tidak bisa dibungkam. Ini malah memotivasi kami untuk membuat karya lagi."

Seorang warga duduk di tembok, yang sebelumnya ada mural bergambar Presiden Jokowi bertuliskan 404: Not Found di bawah jembatan layang di Jalan Pembangunan 1, Kelurahan Batu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Ahad (15/8).
Foto:

Saat ini diketahui polisi tengah mendalami kasus mural mirip wajah Jokowi itu dengan mencari pembuat mural. Mural tersebut dinilai menghina simbol negara.

Kapolsek Batu Ceper AKP David Purba menuturkan, pihaknya telah memeriksa dua orang saksi dalam kasus tersebut. "Dua saksi (yang telah diperiksa). Belum ada pelaku," ujarnya kepada wartawan, Ahad (15/8).

 

David mengatakan, dari dua orang saksi tersebut, pihaknya belum juga mengetahui informasi terkait pembuat mural itu. Pihak kepolisian, kata dia akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap hal tersebut.

"Masih proses pencarian dan penyelidikan," tegasnya.

Selain memeriksa sejumlah saksi, pihak kepolisian juga melakukan pelacakan terhadap komunitas-komunitas mural yang ada di Kota Tangerang untuk mencari tahu pembuat mural tersebut.

“Pastinya ada (pelacakan ke komunitas-komunitas mural), sedang pra penyelidikan,” ujar David melalui pesan singkat kepada Republika, Senin (16/8).

Upaya pelacakan tersebut dilakukan mulai pada Senin kemarin guna melanjutkan proses ke tahap selanjutnya. “Sudah dari tadi (mulai dilakukan pelacakan),” kata dia.

Namun, David tidak menyebutkan lebih lanjut mengenai berapa banyak komunitas mural serta seniman mural yang bakal dilacak dalam proses tersebut. “Diupayakan semaksimal mungkin. Sedang proses pralidik,” tegasnya.

 

Kasubbag Humas Polres Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim mengatakan, pembuat mural tersebut melanggar hukum lantaran dinilai melecehkan Presiden Jokowi sebagai lambang negara.

 

"Dilidik (penyelidikan) itu perbuatan siapa, karena bagaimanapun itu kan lambang negara ya," kata Abdul. Dia menyebut pihaknya bergerak langsung tanpa menunggu laporan karena Presiden merupakan panglima tertinggi TNI-Polri tidak patut dilecehkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement