REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemenang lelang proyek pengadaan baju dinas DPRD Kota Tangerang, CV Adhi Prima Sentosa menegaskan, tidak ada merek-merek tertentu yang dilabeli dalam pengadaan bahan pakaian anggota dewan tersebut. Kuasa hukum CV Adhi Prima Sentosa, Yanto Irianto mengatakan, pihaknya hanya menerima spesifikasi tertentu yang menjadi bahan pakaian baju dinas dewan.
"Dalam dokumen lelang tidak bisa ditentukan merek. Hanya spesifikasinya saja," kata Yanto saat dihubungi Republika, Kamis (12/8).
Dia menuturkan, spesifikasi tersebut didapat dari Kesekretariatan Dewan (Setwan) Kota Tangerang. Menurut penuturannya, dalam proses lelang itu, perusahaannyalah yang dinilai mampu menghadirkan bahan yang paling mendekati spesifikasi yang dibutuhkan. Kualitas bahan pakaian yang diproduksi oleh perusahaannya diklaim berkualitas bagus.
"Dapat spesifikasinya saja dari Setwan, enggak ada merek. Iya, spesifikasinya mendekati (merek tertentu dari luar negeri). Di Indonesia sudah ada. Yang diminta itu ya kita siap, gitu aja," ujarnya.
Menurut penuturannya, pihaknya telah menjalani prosedur lelang sesuai aturan. Dia menyebut jumlah peserta lelang terkait pengadaan bahan pakaian dinas DPRD Kota Tangerang awalnya mencapai hingga 109 perusahaan, lantas mengerucut menjadi empat perusahaan.
Dua perusahaan di antaranya tidak melanjutkan proses karena tidak mengunggah dokumen yang diperlukan seperti SPPT pajak. Sementara, satu perusahaan lainnya disebut 'bodong' karena lab kainnya tidak valid.
Sehingga, lelang itu dimenangkan oleh perusahaannya, CV Adhi Prima Sentosa yang berlokasi di Perumahan Griya Mukti Asri Blok C17 Nomor 7 RT 2 RW 5 Kedung Dawa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Pagu anggarannya yakni sebesar Rp 675 juta berupa bahan pakaian.
Yanto mengatakan, CV Adhi Prima bukan hanya kali ini memenangkan tender pengadaan baju dinas. Perusahaannya, kata dia telah beberapa kali menjadi pemenang lelang di sejumlah wilayah di Provinsi Banten.
Dia menduga, pemberitaan yang terlalu membesar-besarkan soal baju dinas mewah DPRD Kota Tangerang itu sengaja diramaikan oleh pihak tertentu. Terlebih soal merek-merek ternama yang mencuat mulai dari Louis Vuitton (LV) hingga Thomas Crown.
"Enggak ada merek ya. Cuma digoreng (pemberitaan), keluarnya merek itu," tuturnya.
CV Adhi Prima pun bakal menggugat Pemerintah Kota Tangerang dalam waktu dekat. Gugatan itu akan dilayangkan, menyusul dibatalkannya hasil lelang oleh dewan pada Selasa (10/8) lalu, usai viral dan jadi sorotan publik.
Sebelumnya, baju dinas dengan sejumlah merek tertentu disampaikan Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) Hadi Sudibjo. Bahan-bahan pakaian yang akan digunakan, yakni Louis Vuitton untuk pakaian dinas harian, Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi, Theodore untuk pakaian sipil harian, dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap.