Dalam paparannya, Hasto mengatakan kepemimpinan strategik ini hanya bisa dibangun atas landasan ideologi Pancasila dan moral yang kuat. Dalam dunia politik sangat penting, satunya kata dan perbuatan.
Hasto juga menyinggung soal elemen-elemen kepemimpinan strategik. Disebutnya, tolok ukur kepemimpinan strategik dalam suatu organisasi diukur ketika pemimpin dihadapkan pada pilihan membangun organisasi atau popularitas diri.
"Pemimpin memiliki tanggung jawab bukan hanya saat memimpin tapi bagaimana masa depan organisasi yang dipimpinnya. Seseorang pemimpin akan dikatakan gagal meskipun dia membawa organisasinya berhasil tetapi ketika dia tidak berhasil menyiapkan successornya. Jadi itulah sebabnya elemen itu sangat penting. Tugas kepemimpinan strategik menciptakan sejarah terhadap organisasi," urai Hasto.
Bedah buku yang berlangsung tiga jam digelar atas kerjasama Unhan dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Sejumlah nara sumber yang tampil yakni: Rektor Unhan, Laksda TNI Prof Amarulla Octavian, Rektor Unhan, Guru Besar Unhan Prof Purnomo Yusgiantoro, Ketua Umum PII, Heru Dewanto. Sementara Sekjen PII Teguh Haryono menjadi moderator.