Selasa 10 Aug 2021 06:28 WIB

September, 70% Warga Aglomerasi Jawa-Bali Divaksinasi

Wilayah tersebut menjadi prioritas program vaksinasi Covid-19.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Fuji Pratiwi
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. Pemerintah menargetkan 70 persen penduduk kota aglomerasi di Jawa dan semua kabupaten di Bali sudah divaksinasi pada September 2021.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. Pemerintah menargetkan 70 persen penduduk kota aglomerasi di Jawa dan semua kabupaten di Bali sudah divaksinasi pada September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan enam wilayah aglomerasi di Jawa ditambah seluruh wilayah Bali menjadi prioritas program vaksinasi Covid-19.

Targetnya, 70 persen penduduk di wilayah aglomerasi Jawa-Bali sudah divaksinasi pada akhir September 2021. Langkah ini diambil untuk mempercepat pembentukan kekebalan kelompok agar penularan virus corona bisa ditekan. 

Baca Juga

"Kemudian 45 kabupaten kota di luar Jawa Bali akan mendapat prioritas kita untuk mendapat tambahan vaksin karena mereka memang kasus konfirmasinya tinggi," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers, Senin (9/8) malam. 

Selain wilayah aglomerasi Jawa-Bali dan 45 kabupaten kota lainnya, ada lima kabupaten-kota di Papua yang juga menjadi prioritas vaksinasi. Kelimanya adalah Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika. 

"Sudah dikeluarkan Insmendagri untuk segera dilakukan vaksinasi lengkap sebelum akhir September karena persiapan PON di Papua," kata Budi. 

Sebagai informasi, keenam wilayah aglomerasi di Jawa adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek); Bandung Raya; Semarang, Kendal, Demak, Ungaran, dan Purwodadi; Yogyakarta Raya; Solo Raya; serta Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, dan Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertosusila). 

Selain vaksinasi, pemerintah juga berupaya meningkatkan pemeriksaan dan pelacakan kontak erat. Tak tanggung-tanggung, pemerintah mematok target pemeriksaan hingga 400 ribu spesimen per hari. Saat ini, laju pemeriksaan spesimen berkisar di rentang 100 ribu sampai 250 ribu spesimen per hari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement