Jumat 06 Aug 2021 07:00 WIB
Renungan Kasus Akidi Tio

Mengapa Pejabat & Tokoh Masyarakat Mudah Ditipu Angin Surga?

Renungan kasus Akidi Tio dan mudah tertipunya pejabat dengan angin surga kepalsuan

Denny JA
Foto:

Oleh : Denny JA, Kolumnis/Akademisi/Konsultan Politik

Hal penting lain yang harus kita eksplor adalah tokoh-tokoh masyarakat. 

Kita mencintai dan harus menjaga Gubernur kita, Kapolda kita. Kita juga menginginkan akademisi kita juga dihormati. Tapi mereka pun harus mengembangkan filter untuk tidak mudah percaya. 

Gubernur harus punya tim yang jangan dulu bertindak sebelum tim ini mengatakan "Pak Gubernur aman, sudah kita cek, ini benar beritanya, ini benar peristiwanya, ini mungkin benar tindakannya." 

Jadi Pak Gubernur tidak menjadi saksi atas penyerahan dana 2T yang kemudian diketahui hoaks belaka. 

Perlu saya katakan di sini Prof. Dr. dr. Hadi Darmawan yang kita hormati. Ini orang tua yang kita tahu jasanya, kita hormati. Tapi kali ini ia pun kurang mengembangkan kultur check & recheck. 

Terlalu cepat ia percaya pada orang yang ingin memberikan dana 2T itu tanpa dulu ia check. Dan terlalu cepat juga ia menyakinkan pejabat publik untuk menerima dana itu. 

Profesor ini terlalu cepat meyakinkan publik luas. Bahkan dalam wawancaranya dengan Helmi Yahya yang sempat juga saya tonton, Helmi bertanya, "Profesor apakah dana ini sudah diberikan?" Dan ia menjawab "Ya sudah. Sudah diberikan." 

Terlalu cepat ia katakan itu. Masalahnya banyak orang percaya padanya. Informasinya pun menyebar dan dipercayai. Ternyata itu salah. 

Kini ada berita yang mengatakan bahwa sang Prof. Dr. dr Hadi Darmawan mengakui ia sendiri tak tahu persis apakah yang bersangkutan punya dana sebanyak 2T. 

Inilah a lesson to learn yang kita pelajari pada masyarakat kita. Betapa kita kurang mengembangkan prinsip check & recheck. Betapa kita terlalu mengandalkan prasangka baik. 

Prasangka baik adalah hal luhur tapi prasangka baik harus juga disertai kultur check & recheck. 

-000-

Pelajaran lain apa dari kasus ini, yang lebih besar lagi? 

Kita masih hidup dalam kultur yang terlalu mencintai dongeng dan kurang mencintai kultur sains. 

Dengan dongeng, kita begitu mudah percaya pada kisah kebajikan.  Memang ada  moral story yang asyik dibalik dongeng. Tapi kita tahu itu dongeng, tak masuk akal. 

Kultur sains adalah kultur di mana sebelum kita meyakini sesuatu, ia harus lewat dulu pada suatu proses sistematik: sikap skeptis. 

Ini sikap yang ingin menguji dulu seberapa benar informasi ini. Maka disiapkan langkah-langkah sistematis sebagai filter. 

Kasus Akidi Tio ini adalah gambaran dari kultur kita yang terlalu mencintai dongeng-dongeng tapi kurang mencintai kultur sains.*

Sumber asli orasi Youtube Denny JA: 

https://youtu.be/BqLxDR3Q6kc

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement