Jumat 06 Aug 2021 05:23 WIB

Satgas Evaluasi 50 Daerah dengan Kasus Aktif Tertinggi

Satgas menyebut 63 persen kabupaten/kota memiliki kasus aktif 51-1.000 orang

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan semua daerah untuk terus meningkatkan penanganan pada pasien kasus aktif sehingga angka kesembuhan semakin tinggi. Satgas juga menyoroti kabupaten kota yang masih memiliki angka kasus aktif yang tinggi, khususnya di 50 kabupaten kota dengan kasus aktif tertinggi.
Foto:

Sementara itu, daerah di luar Pulau Jawa dan Bali yang masuk dalam 50 besar kabupaten kota dengan kasus aktif tertinggi yakni di Pulau Sumatera ada 7 kabupaten kota, di Kalimantan ada 4 kabupaten kota, di Sulawesi ada 2 kabupaten kota, Papua ada 2 kabupaten kota; serta di Bali, NTT dan Maluku masing-masing 1 kabupaten kota.

“Penting bagi pemerintah daerah untuk mengetahui kondisi di daerahnya masing-masing. Kepada seluruh gubernur dimohon memantau data Covid-19 di provinsinya. Sehingga selalu terpantau perkembangannya, karena hal ini perlu diantisipasi sedini mungkin,” tambahnya.

Wiku juga meminta agar daerah-daerah tersebut melakukan evaluasi penanganan Covid-19 serta mengidentifikasi kendala dan penyebab tingginya kasus aktif. Kendala tersebut bisa berupa adanya kekurangan terhadap tenaga kesehatan, tempat tidur rumah sakit atau isolasi terpusat, pasokan obat-obatan dan oksigen, atau RT/RW yang belum berkoordinasi dalam pemantauan yang dini atau pemantauan isolasi mandiri warganya.

“Kemudian, melakukan tindak lanjut sesuai kebutuhan dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat bila diperlukan,” ucap dia.

Penurunan kasus aktif di tingkat nasional saat ini dapat terus dipertahankan jika kabupaten kota yang menjadi penyumbang tertinggi ini segera memperbaiki kasus di wilayahnya. Wiku menekankan, penurunan kasus aktif pada 50 kabupaten kota ini menjadi kunci penting dalam penurunan angka positif nasional.

 

“Saya yakin 50 kabupaten kota ini mampu melakukannya asalkan konsisten dalam bekerja keras dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan dan meningkatkan angka kesembuhan,” kata Wiku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement