Rabu 04 Aug 2021 15:44 WIB

PDIP: Aneh Ada Anggota DPR Tolak Pengecatan Pesawat RI 1

Legislator PDIP menegaskan rencana pengecatan pesawat RI 1 sudah disepakati DPR.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan, menilai pengecatan pesawat kepresidenan dari warna biru menjadi merah putih sudah sewajarnya dilakukan. Ia mendukung rencana itu direalisasi.

Arteria mendapat menjelasan bahwa proyek ini sebenarnya direncanakan sejak 2019. Proyek ini satu paket dengan pengerjaan pengecatan dengan Heli Kepresidenan Super Puma yang lebih dulu dikerjakan.

Baca Juga

Arteria menyebut proyek tersebut sudah melalui prosedur administrasi hukum dan disetujui semua partai, termasuk Partai Demokrat. Sehingga ia merasa tak perlu mempertanyakan penganggarannya lagi.

"Tentu saja anggaran untuk pengerjaan ini sudah dibahas dengan DPR, dan disetujui tahun 2019. Aneh saja kalau sekarang ada anggota DPR atau parpol di DPR yang mengkritiknya. Lah dulu saat dibahas, kenapa tak ditolak, bahkan mereka tidak ada mempermasalahkan sedikitpun kala itu?" kata Arteria dalam keterangan pers, Rabu (4/8). 

Selain itu, menurut Arteria, harus dipahami pengerjaan pengecatan itu dilakukan oleh kontraktor yang dibayar Pemerintah. Kontraktor ini, lanjut Arteria, turut memperkerjakan warga negara Indonesia yang mana menggerakkan perekonomian rakyat lewat pekerjaan pengecatan pesawat itu. 

"Anggaran negara itu merupakan satu cara untuk menggerakkan perekonomian. Justru di saat pandemi dimana perekonomian susah, sangat baik ketika negara menggerakkan ekonomi masyarakat lewat anggaran yang riil begini," ujar anggota komisi III DPR RI itu.

Kemudian, Arteria mengatakan pemerintah sudah mengalokasikan anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 beserta dampaknya. Sehingga ia merasa tak tepat jika ada pihak yang mengkritik seharusnya anggaran pengecatan untuk membeli beras rakyat.

Merujuk data pemerintah, ia mengklaim dana penanganan Covid-19 tahun 2021 ditingkatkan dari Rp 699,4 triliun menjadi Rp 744,75 triliun. Untuk bantuan sosial total anggaran disiapkan mencapai Rp 187,84 triliun. Anggarannya berasal dari realokasi anggaran kementerian dan lembaga.

"Jadi dana Covid sudah disiapkan oleh Pemerintah dan tak diganggu. Terkecuali dana Covid tak disiapkan, bolehlah ada yang marah-marah," ucap Arteria. 

Sebelumnya, pihak istana angkat bicara terkait pengecatan pesawat presiden tersebut. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, pesawat BBJ 2 sudah beroperasi selama tujuh tahun di Indonesia. Ia mengklaik pesawat memang sudah harus masuk perawatan besar atau overhaul, dengan kategori C Check. Di dalam dunia penerbangan, perawatan C Check lebih berat daripada A Check atau B Check.

"Itu harus dilakukan untuk keamanan penerbangan. Mengenai cat, memang sekalian diperbarui karena sudah waktunya. Pilihan warnanya adalah warna kebangsaan, merah dan putih. Warna bendera nasional," kata Heru, Selasa (3/8). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement