Selasa 03 Aug 2021 03:30 WIB

Wagub: 30 Persen yang Sudah Divaksin Ternyata Warga Non-DKI

Anies menyebut warga non-DKI yang divaksin sebagian besar petugas publik

Rep: Flori Sidebang / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas medis (kanan) menyuntikkan vaksin kepada warga  di Jakarta Timur, Senin (2/8/2021). Dalam rangka menyambut HUT ke-76 Republik Indonesia Pemprov DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya menyediakan 900 gerai vaksinasi merdeka untuk warga dari tanggal 1-17Agustus.
Foto:

 Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berhasil mencapai target vaksinasi Covid-19, seperti yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebanyak 7,5 juta orang sudah divaksin pada Sabtu (31/7) hari ini.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, pencapaian keberhasilan target yang lebih cepat satu bulan dari tenggat waktu ini, merupakan hal baik yang harus diapresiasi, karena melibatkan tidak hanya Pemprov DKI, tapi juga masyarakat dan semua pihak. Presiden sendiri telah menargetkan, Jakarta harus sudah melakukan 7,5 juta vaksinasi pada akhir bulan Agustus.

"Alhamdulillah, kita lebih cepat satu bulan dari target jadwal yang sudah ditetapkan. Lebih dari 7,5 juta vaksin dosis pertama dan 2,5 juta vaksin dosis kedua telah diberikan di Jakarta. Saya ingin sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan vaksinasi ini," kata Gubernur Anies di Balai Kota Jakarta, pada Sabtu (31/7).

Gubernur Anies juga menjelaskan mengenai data vaksin, yakni dari 7,5 juta dosis pertama vaksin di Jakarta, sekitar 4,5 juta lebih adalah warga ber-KTP DKI Jakarta. Sisanya, sekitar 3 juta adalah warga dengan KTP non-DKI Jakarta. Dari jumlah itu, ada sekitar 1,3 juta warga ber-KTP Jawa Barat dan sekitar 500 ribu warga ber-KTP Banten yang juga divaksin di Jakarta.

"Memang bagian terbesar dari warga ber-KTP non-DKI Jakarta yang divaksin di Jakarta adalah petugas publik yang bekerja di sini. Mereka jumlahnya 1,6 juta orang. Jadi, cukup banyak petugas publik yang bekerja di Jakarta, tapi mereka memiliki KTP luar Jakarta," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement