REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Direktur Rumah Sakit Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap, mengatakan stok obat antivirus untuk pasien Covid-19 di rumah sakit dan sejumlah Puskesmas mulai menipis.
"Saat ini cadangan obat antivirus di RS Provinsi Papua Barat hanya mampu bertahan sampai dua minggu ke depan," kata Arnold Tiniap.
Arnold mengatakan, kelangkaan obat antivirus sudah terjadi pada sejumlah Puskesmas di Kabupaten Manokwari yang bertugas mengontrol pasien isolasi mandiri, sehingga pasien isolasi mandiri pun terbantu dengan cadangan obat RS provinsi. "Meski obat antivirus di RS Provinsi Papua Barat hanya dikhususkan bagi pasien rawat inap, tapi inilah kondisi yang sedang kita alami," katanya.
Sementara di tempat berbeda Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing, bersama Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani beserta dan Danrem 181 PVT/Sorong Brigjen TNI Indra Heri sedang melakukan pemantauan cadangan obat-obatan di PT. Enseval Putera Trading Tbk Kota Sorong, Sabtu.
Pada kesempatan pemantauan itu Kapolda bersama rombongan hendak memastikan tak ada praktik penimbunan obat-obatan pasien Covid-19 di Papua Barat khususnya kota Sorong dan Manokwari.
"Kami hanya memantau agar jangan ada penimbunan yang mengakibatkan kelangkaan obat bagi pasien Covid-19 di provinsi ini. Kepada para distributor obat, saya pesankan agar dapat memastikan pendistribusian obat-obatan harus tepat sasaran," tegas Kapolda Papua Barat.