Kamis 29 Jul 2021 10:19 WIB

30 Provinsi Capai Standar Testing WHO

Pada awal PPKM Darurat hanya 14 provinsi penuhi standar testing WHO.

Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada warga di Lokasi Swab PCR Puskesmas Kecamatan Gambir, Jakarta, Jumat (23/7). Pemerintah terus menggeber pengetesan dan penelusuran atau testing dan tracing untuk menekan rasio kasus positif di Indonesia. Langkah tersebut dibutuhkan dalam penanganan pandemi Covid-19 saat ini, salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan memprioritaskan pengetesan bagi suspek dan kontak erat.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada warga di Lokasi Swab PCR Puskesmas Kecamatan Gambir, Jakarta, Jumat (23/7). Pemerintah terus menggeber pengetesan dan penelusuran atau testing dan tracing untuk menekan rasio kasus positif di Indonesia. Langkah tersebut dibutuhkan dalam penanganan pandemi Covid-19 saat ini, salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan memprioritaskan pengetesan bagi suspek dan kontak erat.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemampuan pengetesan Covid-19 menjadi salah satu kunci selama pandemi berlangsung. Saat ini sudah 30 dari 34 provinsi di Indonesia yang mencapai standar testing.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, menyebut sebanyak 30 provinsi di Indonesia telah mencapai standar testing Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di akhir masa PPKM Darurat 25 Juli. Standar testing WHO memiliki tolok ukur minimal satu per seribu penduduk.

Baca Juga

"Pada 25 Juli meningkat 30 dari 34 provinsi yang mencapai standar testing," ujar Nadia dalam konferensi pers perkembangan PPKM secara daring di Jakarta, Rabu (28/7).

Nadia mengatakan pada masa awal pemberlakuan PPKM Darurat, hanya 14 dari 34 provinsi saja yang telah memenuhi standar testing WHO. Selain itu dia menyebut lima besar provinsi yang telah melakukan testing dengan standar WHO dan tertinggi di antaranya DKI Jakarta, DI Yogyakarya, Bali, Kepulauan Riau dan Kalimantan Utara.

"Ini tentunya penting untuk dapat menilai positivity rate dengan benar," kata dia.

Secara nasional, testing rate sudah bergerak dari angka 2,52 per seribu penduduk, menjadi 4,03 per seribu penduduk pada tanggal 25 Juli. Sementara positivity rate secara nasional berada di kisaran 26,4 persen, dengan rentang antara 18-72 persen.

"Artinya kita masih harus bekerja keras untuk menurunkan untuk menurunkan transmisi Covid-19," kata dia.

Kemudian Nadia mengatakan secara nasional terdapat penurunan kasus Covid-19 sebanyak 17 persen. Namun angka kematian meningkat sebesar 36 persen.

"Ini tentunya akan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dalam menentukan upaya-upaya perbaikan untuk menyelamatkan setiap pasien yang ada di rumah sakit, maupun yang saat ini menjalani isolasi mandiri, maupun isolasi terpusat," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement