Penurunan harga beli kopi di tingkat petani disebabkan oleh menurunnya permintaan pangsa pangsa pasar selama pandemi. Menurut Andi, menurunnya permintaan kopi disebabkan oleh pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah di beberapa daerah yang merupakan pelanggan kopi dari KSU Mandailing Jaya.
"Di beberapa daerah yang terkena PPKM, banyak kedai atau kafe yang tutup, padahal ini merupakan salah satu pangsa pasar kami," kata Andi.
Andi menyebutkan, sebelum pandemi, KSU Mandailing Jaya masih mengirimkan produk keluar daerah hingga 900 kg per dua pekannya. Selama pandemi, angkanya hanya mencapai 300 kg saja.
Minat perusahaan penggiat kopi di wilayah itu juga mengalami penurunan. Menurut Andi, sebelum musim pandemi masih banyak perusahaan kopi di wilayah itu yang mau menampung hasil kopi dari para petani, namun kini para petani hanya dapat menjualnya kepada para pengumpul yang ada di kawasan Mandailing Natal.