Jumat 23 Jul 2021 16:18 WIB

Momentum Hari Anak Nasional, Tuntaskan Vaksinasi untuk Anak

Selain harus kehilangan waktu belajar, anak banyak kehilangan waktu bermain.

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda
Foto: Istimewa
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anak menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak pandemi Covid-19. Selain harus kehilangan waktu belajar, mereka banyak kehilangan waktu bermain. Pemerintah pun diminta segera menuntaskan vaksinasi bagi anak sehingga mereka kian terlindungi.

“Dalam momentum Hari Anak Nasional ini, kami berharap pemerintah segera menuntaskan vaksinasi bagi anak usia 12-18 tahun. Dengan demikian mereka bisa segera bisa melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) dan lebih banyak waktu bermain di luar rumah,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam keterangannya, Jumat (23/7).

Dia menjelaskan, tingkat keterpaparan anak Indonesia dari virus corona cukup tinggi. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 pada 16 Juli 2021 lalu, ada 12,8 persen atau sekitar 351.336 kasus positif Covid-19 terjadi pada usia anak usia 0–18 tahun. 

“Yang bikin mengkhawatirkan lagi adalah, korban anak meninggal karena Covid-19 mencapai 777 orang,” katanya.

Huda mengatakan, dampak pandemi Covid-19 bagi anak Indonesia memang cukup besar. Selain rentan tertular virus, mereka juga terpaksa banyak kehilangan momentum pertumbuhan. Ditutupnya sekolah dan munculnya berbagai bentuk pembatasan sosial, membuat anak-anak Indonesia rentan tertekan secara psikologis. 

“Banyak anak di Indonesia yang kehilangan kemampuan akademik sesuai dengan kapasitas mereka. Anak-anak usia tumbuh kembang juga banyak mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Mereka banyak menjadi pekerja anak hingga terpaksa melakukan pernikahan usia dini dalam satu tahun setengah masa pandemi ini,” ujar Huda.

Dia mendesak pemerintah mempercepat vaksinasi bagi anak-anak sasaran. Menurutnya, penuntasan vaksinasi bagi mereka akan memperbesar peluang bagi pembukaan sekolah. Selain itu dengan vaksinasi, peluang anak-anak bisa beraktivitas di luar rumah secara aman akan jauh lebih besar. 

“Vaksinasi Covid-19 ini akan menurunkan risiko-risiko terburuk jika mereka terinfeksi karena sel memori tubuh sudah mengenal virus sehingga sistem imunitas tubuh bisa bekerja lebih cepat,” katanya.

Politisi PKB ini juga mendesak agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga terus mematangkan konsep sekolah sebagai zona aman Covid-19. Diharapkan dengan penerapan sekolah sebagai zona aman Covid-19, proses edukasi bahaya Covid-19 dan bagaimana cara pencegahannya bisa dilakukan secara masif. 

“Kita membayangkan dengan sekolah sebagai zona aman maka anak didik bisa segera belajar tatap muka meskipun dengan protokol kesehatan ketat. Selain itu mereka juga bisa diawasi oleh guru-guru mereka apakah mereka telah menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas mereka selama situasi new normal karena adanya pandemi,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement