Jumat 23 Jul 2021 16:07 WIB

Megawati Sedih Banyak Anak tak Hormati Guru

Megawati menyoroti sikap sebagian anak-anak Indonesia saat ini yang membuatnya sedih.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Mas Alamil Huda
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr (HC Hj Megawati Soekarnoputri
Foto: BPIP
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr (HC Hj Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyoroti sikap sebagian anak-anak Indonesia saat ini yang membuatnya sedih. Salah satunya adalah sikap tidak menghormati guru, padahal perannya sangat penting dalam mendidik anak-anak.

"Kalau Ibu dengar, Ibu sedih, banyak anak-anak sekarang tidak menghormati guru-gurunya, padahal dari guru-guru itulah kita mendapatkan pelajaran formal di sekolah," ujar Megawati dalam perayaan Hari Anak Nasional yang disiarkan secara daring, Jumat (23/7).

Sebaliknya, anak-anak Indonesia seharusnya memiliki semangat untuk terus belajar. Sebab, mereka adalah generasi penerus bangsa yang memiliki hak yang sama dan setara dengan anak-anak lain.

"Kita tidak mau dibedakan, oleh sebab itu, seluruh warga negara Indonesia termasuk anak-anak mempunyai hal yang sama dan setara. Ayo berjuang anak-anakku, selalu harus belajar," ujar Megawati.

Anak-anak Indonesia, ajak Megawati, juga harus memiliki jiwa pejuang. Ia tak ingin mereka menjadi orang-orang malas, bodoh, dan kalah dengan yang lain.

"Ibu punya fighting spirit, saya tidak mau jadi bodoh, makanya ada yang menggugah dari badan kita sendiri, oh saya nggak mau malas, supaya pintar tidak mau sama anak-anak lain saya kalah," ujar Megawati.

Gembira dan bahagia juga menjadi harapan Megawati untuk anak-anak Indonesia. Ia juga meminta anak-anak untuk selalu percaya diri dengan jati diri dan kebudayaan bangsa Indonesia.

"Perkuatlah rasa percaya diri karena bangga dengan jati diri dan kebudayaan bangsamu itulah yang akan mengangkat kamu menjadi seseorang yang berguna," ujar Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement