Jumat 23 Jul 2021 15:48 WIB

Balai Teknik Perkeretaapian Jabar Tegur Kontraktor

Kontraktor pelaksana janji menyelesaikan pekerjaan sesuai masa pelaksanaan kontrak.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Dirut Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan meninjau perbaikan pipa transmisi air baku 1.000 milimeter milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, di jalur Intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng, yang sempat bocor akibat proyek Double Track Bogor-Sukabumi, Selasa (20/7).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Dirut Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan meninjau perbaikan pipa transmisi air baku 1.000 milimeter milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, di jalur Intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng, yang sempat bocor akibat proyek Double Track Bogor-Sukabumi, Selasa (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Jawa Bagian Barat, serta PKK pembangunan Double Track Bogor-Sukabumi telah membuat teguran terhadap kontraktor pelaksana. Hal itu terkait dengan kecelakaan kerja yang menyebabkan pipa milik PDAM rusak, dan membuat sekitar 70 ribu warga Kota Bogor mengalami kesulitan air bersih.

Kepala BTP Wilayah Jawa Bagian Barat, Erni Basri menjelaskan, selain melakukan peneguran terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), pihak kontraktor juga dilanjutkan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai masa pelaksanaan kontrak.

“Menunjuk syarat-syarat umum kontrak Pasal 22 Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), saya dan PPK Pembangunan jalur ganda kereta Bogor-Sukabumi melakukan teguran kepada kontraktor pelaksana, terkait pelaksanaan dan pengendalian K3 yang belum berjalan. Pihak kontraktor pelaksana berkomitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai masa pelaksanaan kontrak,” kata Erni kepada Republika, Jumat (23/7).

Dia pun membenarkan jika terjadi kerusakan pada pipa air valve milik Perumda Tirta Pakuan yang pecah, tepatnya di area pembangunan double track KM 7+225 antara Bogor-Sukabumi.

Pada waktu kejadian, Ahad (18/7) sedang dilakukan pekerjaan galian dan timbunan untuk pembuatan platform secant pile, menggunakan excavator dengan jarak 25 meter dari lokasi air valve.

“Sekitar pukul 14.30 WIB pada saat proses aktivitas kerja excavator, bongkahan batu pada lereng terjatuh menimpa air valve yang menyebabkan kerusakan dan kebocoran air. Akibatnya pasokan air dari pipa diameter 1000 mm berkurang debit sebesar 1.500 liter per detik, dan mengganggu distribusi air bersih untuk 70 ribu pelanggan di Kota Bogor,” jelasnya.

Lebih lanjut, Erni mengatakan, selama proses penangan dan perbaikan, BTP Wilayah Jawa Bagian Barat dan kontraktor pelaksana menyerahkan 15 unit truk tangki air diperbantukan untuk melayani keluhan pelanggan yang terdampak. Tangki air tersebut dikirimkan mulai Senin (19/7) hingga Rabu (21/7). Sedangkan, pada Kamis (22/7) diketahui pendistribusian air bersih sudah mulai normal.

Atas kejadian tersebut, Erni secara khusus meminta maaf kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Begitu pula kepada pelanggan Perumda Tirta Pakuan yang terdampak atas terganggunya distribusi air bersih di Kota Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement