Kamis 22 Jul 2021 14:30 WIB

Wapres: Jangan Ada Gubernur tak Tahu Jumlah Vaksin Masuk

Wapres meminta koordinasi antara Pemda dan Pusat terlaksana dengan baik.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
 Wakil Presiden Maruf Amin
Foto:

Dalam rapat itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaporkan, selama masa PPKM Darurat lalu, case fatality rate (CFR) turun dari 7,24 persen menjadi 6,61 persen. Sedangkan kasus aktif naik secara signifikan  dari 5,68 persen  menjadi 19,49 peesen karena kenaikan testing hingga 5 sampai 6 kali lipat per hari. 

"Angka yang terkonfirmasi mengalami peningkatan, tapi tingkat keterisian RS, baik ICU maupun isolasi biasa relatif flat," kata Khofifah.

Khofifah melanjutkan, di rumah sakit rujukan Covid-19, kondisi keterisian ICU tetap berada di kisaran 84 persen dan isolasi biasa 82 persen  Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melaporkan capaian vaksin di Surabaya yakni 2,2 juta. Namun, ia menyebut ketersediaan vaksin di Kota Surabaya telah habis, sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya masih menunggu ketersediaan vaksin dalam beberapa hari ke depan.

Bupati Madiun Ahmad Dawami menyebut jumlah penduduk Kabupaten Madiun yang telah divaksin adalah 148.290 dari total sasaran 550 ribu. Seperti Surabaya, ketersediaan stok vaksin hanya sampai proses vaksinasi esok hari.

Sementara itu, ia mengungkapkan  bahwa tracing di wilayahnya dapat dilakukan di atas rata-rata jumlah yang diperlukan. "Terkait tracing, disini kita lakukan sampai dengan 20 orang kita tes ketika ada 1 orang pasien terkonfirmasi positif," ujar Ahmad.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menginformasikan bahwa dalam waktu dekat, sejumlah dosis vaksin akan kembali dikirimkan ke Jawa Timur. "Rencananya 506.500 dosis Astra Zeneca nanti malam akan jalan ke Jawa Timur," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement