REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tawuran antar remaja pecah di Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (20/7). Untuk mencegah tawuran berulang, Kepolisian Sektor Metro Setiabudi menempatkan puluhan personel di sana setiap harinya.
"Saat ini ada gabungan dari Polres Jakarta Selatan dan Polsek Setiabudi. Kurang lebih sekira 15-20 personil per hari," kata Kapolsek Setiabudi Kompol Ronaldo Aser.
Ronaldo mengatakan, puluhan personel ditempatkan di sana secara berkelanjutan. Mereka berjaga di sana dengan mengenakan seragam lengkap polisi.
Tawuran itu diketahui terjadi antara remaja RT 11 dan RW 02 Kelurahan Pasar Manggis. Rinaldo menyebut, tokoh masyarakat setempat sudah sepakat untuk membantu aparat mencegah tawuran berulang.
"Kemarin juga telah mencapai kesepakatan antara warga yang tinggal di sana untuk sama-sama saling menjaga keamanan lingkungan yang ada di sekitar lokasi tempat terjadinya tawuran tersebut," ujarnya.
Kapolres Metro Jaksel, Kombes Azis Andriansyah berharap agar situasi di Pasar Manggis kembali terkendali. Jika ada kelompok yang berupaya memanaskan situasi, maka pihaknya akan menindak tegas dengan cara ditangkap.
"Kita ingin memastikan bahwa warga setempat nyaman dan aman kembali," kata Azis pada kesempatan sama.
Sebelumnya, tawuran pecah antara warga RW 011 dan RW 02 Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Hari Raya Idul Adha, Selasa (20/7) sore. Bentrokan tersebut adalah yang ketiga kalinya karena sudah terjadi dua kali bentrokan pendahuluan pada dini harinya.
Tawuran yang ketiga atau sore hari itu dimulai sejak pukul 15.00 WIB. Kedua kelompok saling serang dengan melemparkan batu dan petasan. Kebanyakan dari mereka juga menenteng senjata tajam. Usai menembakkan gas air mata, polisi akhirnya berhasil meredam aksi saling serang itu pukul 17.00 WIB.
Polisi menetapkan 17 remaja yang terlibat sebagai tersangka. Empat di antaranya masih buron. Adapun pemicu aksi tawuran itu adalah aksi saling ejek di media sosial Instagram.