REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Provinsi Papua merencanakan menutup seluruh akses udara, dan perairan, dari maupun menuju ke wilayah tersebut. Gubernur Papua, Lukas Enembe, mengatakan, rencana penutupan akses masuk-keluar wilayah paling timur di Indonesia tersebut, diterapkan selama sebulan, mulai 1 sampai 31 Agustus mendatang.
Lukas mengatakan, rencana penutupan akses masuk-keluar Papua, dengan melihat kondisi penyebaran Covid-19 di Bumi Cenderawasih yang terus meningkat. “Direncanakan bahwa, Provinsi Papua, akan menutup akses keluar, dan masuk, baik jalur penerbangan, maupun perairan,” kata Juru Bicara Guber, Muhammad Rifai Darus dalam keterangan resmi kepada Republika, Selasa (20/7).
Rifai menjelaskan, meskipun rencana tersebut belum diputuskan, dan belum resmi diundangkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov), meminta kepada seluruh warga di Bumi Cenderawasih mengantisipasi persiapan penutupan akses wilayah tersebut. “Kebijakan ini (penutupan), akan dibahas, dan dimatangkan pada rapat evaluasi Tim Satgas Covid-19 Provinsi Papua yang akan digelar pada Rabu (21/7), besok,” terang Rifai.
Sementara menurut catatan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), kasus positif Covid-19 di Papua, per hari ini (20/7) terakumulasi sebanyak 23.825 orang. Tingkat kesembuhan 11.867 orang, dan jumlah meninggal ada 216 jiwa. Di Papua Barat, akumulasi terinfeksi korona, sebanyak 16.297 orang. Angka kesembuhan, sebanyak 11.988 pasien, dan jumlah kewafatan 240 jiwa.
Terkait rencana penutupan akses menuju ke Papua tersebut, Rifai menambahkan, mempertimbangkan perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, dan Peparnas 2021. Dua gelaran keolahragaan tersebut, masih menetapkan Papua sebagai tuan rumah, dan tak ada jadwal pemunduran, pun pembatalan. Gelaran tersebut, rencananya digelar pada Oktober 2021 mendatang.
Terkait itu, Rifai menjelaskan, penutupan akses penerbangan, maupun jalur perairan dari, dan menuju ke Papua, akan dikecualikan untuk dua gelaran tersebut. “Penutupan, akses keluar-masuk Provinsi Papua, dikecualikan pada aktivitas yang berhubungan dengan PON XX, dan Peparnas XVI Papua 2021,” ujar Rifai.