REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah membuka Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) ekstensi Gedung Arafah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta untuk melayani pasien Covid-19 di wilayah Jakarta pada Senin (19/7). Peresmian ini dilakukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang disaksikan secara virtual oleh Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, RSPJ ekstensi Asrama Haji Embarkasi Jakarta memiliki total kapasitas mencapai 900 tempat tidur. Luhut mengapresiasi kerja cepat BUMN dan Kementerian PUPR dalam merealisasikan RSPJ ekstensi asrama haji embarkasi Jakarta.
"Semoga RSPJ ekstensi Asrama Haji Embarkasi Jakarta dapat bermanfaat dalam melayani masyarakat dan menjadi antisipasi dalam menghadapi ancaman timbulnya varian baru," ujar Luhut.
WHO, ucap Luhut, telah mengumumkan kemungkinan adanya varian baru dengan tingkat penularan lebih cepat dan infeksi yang lebih kuat. "Kita menghadapi ancaman ke depan, kita tidak bisa menghabiskan waktu berdebat di sana-sini tapi yang penting kita kerja menghadapi kemungkinan terburuk ke depan," ucap Luhut.
Luhut juga meminta BUMN dan Kemenkes menjaga ketersediaan pasokan oksigen. Hal ini, ucap Luhut, sebagai langkah antisipasi atas meningkatnya varian Delta di sejumlah negara seperti Vietnam, Malaysia, Myanmar, Thailand, negara-negara di Eropa, dan AS yang tengah antre membeli alat-alat tersebut.
"Kemarin, saya meninjau rumah oksigen, model ini bisa kita tambah ke luar DKI. Tujuannya seperti disampaikan presiden, rakyat kita yang ada di tempat kurang beruntung bisa segera diidentifikasi dan dirawat dengan baik. Pengadaan oksigen konsentrator, oksigen generator diharapkan dipercepat," ungkap Luhut.