REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi, mempertanyakan sisa dosis vaksin Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia. Ia mengatakan, dari 137 juga dosis vaksin Covid-19 yang ada, jumlah yang digunakan baru 54 juta dosis.
"Artinya, belum 50 persen. Sisa dosis yang ada masih menumpuk entah di mana? Ini harus dicarikan jalan keluarnya," kata Baidowi, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/6).
Sementara itu, banyak daerah mengalami kehabisan stok vaksin sehingga hal tersebut menunjukkan fakta yang kontradiktif. "Masyarakat membutuhkan vaksin, sementara stok vaksin yang ada justru menumpuk tidak terserap," kata dia.
Anggota Komisi VI DPR RI tersebut menilai target 1 juta vaksin per hari yang dicanangkan pemerintah tidak berjalan mulus. Salah satunya disebabkan jumlah nakes dan relawan yang tidak memadai, birokrasi yang ribet, dan kendala pola distribusi lantaran tidak semua daerah memiliki tempat penyimpanan yang memadai.
Di sisi lain masih ada masyarakat yang menolak vaksin akibat terpengaruh informasi hoax. Karena itu, ia mendesak pemerintah untuk mencari terobosan, dengan melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, dan pejabat untuk menyosialisasikan informasi yang benar tentang vaksin.
"Sejauh ini pelibatan TNI/Polri sudah bagus dan akan lebih massif jika ada pelibatan kelompok-kelompok masyarakat termasuk juga anggota DPR di dapil masing-masing untuk memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan vaksinasi, tentunya dengan standar yang ketat termasuk ketersediaan nakesnya," ucap ketua DPP PPP tersebut.