Selasa 13 Jul 2021 08:26 WIB

Pasokan Vaksin Mulai Menyasar Wilayah Pinggiran

Pemerintah gandeng TNI-Polri dan dinkes kabupaten/kota untuk gelar vaksinasi keliling

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengebut skema vaksinasi 'jemput bola' alias vaksinasi keliling. Sasarannya adalah kawasan marginal atau wilayah di pinggiran kota yang selama ini belum tersentuh akses vaksinasi Covid-19. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, jumlah stok vaksin Covid-19 di Indonesia pada Juli ini memang lebih banyak dari perkiraan awal. Dari yang awalnya direncanakan 31 juta dosis untuk Juli, kini meningkat jadi 45 juta dosis vaksin Covid-19. 

"Vaksin ini, karena jumlah vaksin tadinya 31 juta untuk bulan ini. Karena ada sumbangan-sumbangan dari berbagai negara jadi 45 juta lebih hanya bulan ini," kata Luhut dalam keterangan pers, Senin (12/7). 

Baca Juga

Luhut menyebutkan, untuk menyiasati kelebihan pasokan ini maka pemerintah menggandeng TNI-Polri dan dinas kesehatan masing-masing kabupaten/kota untuk melakukan vaksinasi keliling ke wilayah yang warganya belum tersentuh vaksinasi. 

"Kami sepakat akan peningkatan vaksinasi dilakukan oleh TNI Polri dan dinkes, langsung ke daerah-daerah marginal. Jadi pinggiran-pinggiran kota, langsung tim akan menyuntikkan di sana. Dan itu saya kira bisa berjalan minggu ini," kata Luhut. 

Sebagai informasi, pada Senin (12/7) kemarin Indonesia menerima 10.000.280 dosis bahan baku vaksin Sinovac. Dengan kedatangan itu, maka sampai saat ini Indonesia telah mengamankan 132.735.540 dosis vaksin Covid-19, baik bahan baku atau vaksin jadi. 

Rincian vaksin Covid-19 yang diterima Indonesia, Sinovac sebanyak 118.500.280 dosis (sebagian besar bulk), Astrazeneca dari Covax Facility sebanyak 8.236.800 dosis, Sinopharm sebanyak 2 juta dosis (500 ribu di antaranya pemberian Uni Emirat Arab), Astrazeneca pemberian Jepang sebanyak 998.400 dosis, dan terakhir Moderna dari Amerika Serikat sebanyak 3.000.060 dosis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement