Senin 12 Jul 2021 14:58 WIB

Tantang Penuding Covid tak Terkendali, Luhut: Datang ke Saya

Luhut menegaskan Covid-19 di Indonesia masih sangat-sangat terkendali.

Rep: Sapto Andika Candra, Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan penanganan Covid-19 masih terkendali. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (12/7). Bahkan koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali ini menantang siapa pun yang menuding pemerintah tak bisa mengendalikan Covid-19 untuk datang menemuinya.

"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali," ujar Luhut.

Baca Juga

Ia mengakui, bahwa pemerintah memang menghadapi masalah dan tantangan dalam mengendalikan Covid-19 di Tanah Air. Namun Luhut menegaskan, masalah-masalah yang ada diurai dan diselesaikan dengan baik oleh tim di pemerintahan. Presiden Jokowi pun, ujar Luhut, memberikan arahan yang jelas dalam setiap kebijakan pengendalian Covid-19.

"Dan kami sebagai pelaksananya tidak ada masalah. Semua kami putuskan secara terintegrasi. Semua kami putuskan secara terintegrasi," kata Luhut.

Berkaitan dengan optimisme pengendalian Covid-19, bahkan Luhut mengaku yakin kondisi di lapangan akan membaik dalam 4-5 hari ke depan. Pernyataannya ini berdasarkan sejumlah upaya yang sudah dilakukan pemerintah, di antaranya menambah RS darurat, menambah fasilitas isolasi terpusat, menambah pasokan oksigen bahkan impor, mempercepat laju vaksinasi, hingga pembagian paket obat gratis bagi pasien Covid-19 melalui TNI.

"Kami sepakat akan peningkatan vaksinasi dilakukan oleh TNI Polri dan dinkes, langsung ke daerah-daerah marginal. Jadi pinggiran-pinggiran kota, langsung tim akan menyuntikkan di sana dan itu saya kira bisa berjalan minggu ini," kata Luhut.

 

 

Pemerintah, kata Luhut, juga menyiapkan 300 ribu paket obat gratis untuk pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG (orang tanpa gejala) dan bergejala ringan. Menurut Luhut, pembagian obat gratis yang akan dimulai Rabu (14/7) ini diharapkan bisa menjangkau seluruh kasus aktif di Indonesia saat ini.

"Presiden putuskan mulai Rabu kita launching 300 ribu paket obat untuk OTG, dan juga untuk yang kelas-kelas penyakit yang masih tidak serius. (Pembagiannya) OTG 10 persen, paket demam dan anosmia 60 persen, dan demam dan batuk 30 persen," ujar Luhut dalam keterangan pers usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (12/7).

Pembagian obat gratis ini, ujar Luhut, akan dilakukan oleh TNI dan unsur gabungan bersama satgas di daerah. Pembagian obat akan dilakukan selama beberapa bulan ke depan, bergantung dengan data kasus aktif yang dimiliki pemerintah. Hanya saja Luhut tidak menjelaskan apa saja jenis atau merek obat yang termasuk dalam paket obat gratis ini.

"Ini akan dibagikan oleh TNI bersama elemen-elemen lain. Prosedur sudah disusun sehingga itu bisa jalan," kata Luhut.

Selain itu, Luhut juga menegaskan bahwa pemerintah berupaya memastikan kecukupan pasokan obat untuk terapi pasien Covid-19 yang bergejala sedang-berat. Dari catatan pemerintah, jenis obat yang saat ini pasokannya kurang adalah Rendesivir dan Actemra. Khusus untuk Actemra, pemerintah Indonesia bahkan sudah mengurus lisensi untuk bisa memproduksi sendiri di dalam negeri.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengatakan, kasus harian Covid-19 di Indonesia bisa kembali melandai di bawah 10 ribu per kasus pada Agustus mendatang, jika mobilitas dalam PPKM bisa ditekan.

"Harus kuat dan tegas, karena apabila mobilitas dapat ditekan maka diperkirakan pada Agustus kasus Covid-19 bisa menurun sampai di bawah 10 ribu kasus per harinya," ujar Dedy dalam keterangan pers harian PPKM Darurat, Ahad (11/7).

Dedy mengungkapkan, angka pasien sembuh Covid-19 per Ahad (11/7) mencapai 32.615 orang. Jumlah ini kembali menjadi angka kesembuhan Covid-19 tertinggi setelah sebelumnya pada Jumat (9/7) pasien sembuh sebanyak 28.975 orang.

Namun demikian, jumlah kasus pasien sembuh ini tidak diimbangi dengan penurunan angka kasus Covid-19 baru. Ini karena angka penambahan kasus Covid-19 per Ahad masih tinggi di angka 36.197 orang.

"Namun sayang kasus positif hari ini masih tinggi, ada 36.197 kasus baru yang terkonfirmasi positif sejak kemarin sampai dengan siang hari dan 1.007 di antaranya tidak dapat kita selamatkan," ujarnya.

 

photo
Lampu kuning BOR di 14 provinsi. - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement