Sabtu 10 Jul 2021 00:55 WIB

Usulan DPR Jadi RS Covid Jangan Hanya Jadi Heroisme Kosong

Gedung pemerintah sangat mungkin jadi lokasi perawatan pasien Covid-19.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Indira Rezkisari
Gedung DPR/MPR RI.
Foto: Prayogi/Republika
Gedung DPR/MPR RI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Halaman gedung DPR diusulkan menjadi rumah sakit (RS) darurat covid-19. Menangapi usulan tersebut Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Willy Aditya, menilai usulan tersebut tidak hanya sekedar bentuk heroisme kosong.

"Kita sangat mahfum bahwa naiknya jumlah orang yang terpapar Covid-19 ini terus mendesak keterisian rumah sakit hingga melewati daya tampung. Karena itu perlu penanganan yang terintegrasi dan tidak sekedar heroisme kosong," kata Willy kepada Republika, Jumat (9/7).

Baca Juga

Menurutnya menjadikan gedung pemerintahan, dan berbagai fasilitas negara menjadi lokasi penampungan pasien covid-19 merupakan usulan yang bagus. Namun menurutnya jika hanya diusulkan secara emosional, justru dikhawatirkan akan memunculkan bencana baru.

"Heroisme itu memang dibutuhkan oleh orang-orang yang kurang percaya diri akan kemampuan dan kekuatan dirinya dan bangsanya," ungkapnya.

Ia menuturkan, ada banyak gedung dan fasilitas publik yang bisa dipakai untuk penampungan penderita covid. Hal tersebut mudah saja dilakukan pemerintah, tinggal diklasifikasi mana lokasi objek vital yang bisa difungsikan sementara. Namun demikian Willy menilai usulan tersebut perlu dipikirkan lebih jauh.

"Perlu berpikir lebih dari sekedar heroisme. Posko-posko itu tentu harus didukung oleh tenaga medis, tenaga perawat, bahkan fasilitas pendukungnya. Ini semua harus disiapkan secara integratif dan strategis," tuturnya.

Terkait penanganan Covid-19, Willy mengatakan Partai NasDem mendorong agar ada pelibatan strategis mahasiswa fakultas kedokteran tingkat akhir, lulusan fakultas kedokteran yang saat ini masih menunggu ujian profesi, para mahasiswa keperawatan tingkat akhir untuk diangkat oleh negara sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ia memandang, secara kapabilitas mereka cukup mumpuni untuk terlibat membantu tenaga medis yang saat ini menghadapi begitu banyak pasien.

"Pemerintah juga bisa memberi insentif lanjutan dengan memberi poin kredit bagi mahasiswa yang terlibat dalam program ini agar dapat diprioritaskan dalam ujian profesi mereka nantinya," ucapnya.

Selain itu, ia menegaskan Partai NasDem menyambut baik gotong royong segala kalangan untuk sama-sama membantu penanganan covid-19 di Indonesia. Willy mengungkapkan, Partai NasDem juga sudah memulai gotong royong dengan membangun posko vaksinasi bagi masyarakat dengan target 1 juta orang.

"Kantor-kantor partai saat ini juga sudah bertambah fungsi untuk menjadi posko-posko bantuan bagi masyarakat," tutur ketua DPP Partai NasDem tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement