REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan vaksinasi COVID-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, akan tuntas antara bulan September hingga Oktober 2021. "Kami menargetkan antara bulan September-Oktober 2021, seluruh warga Surabaya sudah menerima dua kali vaksin," kata Eri Cahyadi saat memantau pelaksanaan vaksinasi massal di Gelora 10 Nopember (G10N) Tambak Sari, Surabaya, Selasa (6/7).
Menurut dia, hingga saat warga Surabaya yang belum ikut vaksin ada sekitar 1,1 juta orang. Untuk itu, lanjut dia, jika setiap hari vaksinasi di G10N bisa menuntaskan sekitar 50 ribu orang, maka dalam 20 hari ke depan warga Surabaya yang belum vaksin bisa disentuh semuanya.
Eri mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 500 tenaga kesehatan (nakes) sebagai vaksinator dan 500 petugas screening untuk percepatan vaksinasi massal di G10N Surabaya. Ia menjelaskan, untuk mencegah terjadinya kerumunan, vaksinasi massal di G10N dilaksanakan secara bergelombang. Untuk gelombang pertama dimulai pukul 07.30 - 09.30 WIB dan gelombang kedua pada pukul 09.30 - 12.00 WIB dan seterusnya.
"Pelaksanaan mulai pukul 07.30 WIB, sampai satu jam itu sudah 3.500 orang. Kami semua yang ada di sini awalnya takut ada kerumunan, sehingga kita bagi waktunya," ujarnya.
Dari pantauannya ini, Wali Kota Eri menyatakan, bahwa pelaksanaan vaksinasi di G10N waktunya bisa lebih cepat. Menurut dia hal ini tentu karena adanya dukungan dari Forkopimda dan para relawan di Surabaya.
"Kecepatan ini bisa dilakukan karena dukungan dari Forkopimda dan relawan yang jumlahnya sudah 2 ribu orang. Sehingga kami melakukan percepatan bisa dilakukan," katanya.
Meski demikian, Wali Kota Eri mengaku bakal terus melakukan evaluasi pelaksanaan vaksinasi massal di G10N. Bahkan rencananya, ke depan vaksinasi massal akan dibagi di beberapa lokasi yakni Korem 084/Bhaskara Jaya, Polres Tanjung Perak, Polrestabes Surabaya, Kejari Tanjung Perak, Kejari Surabaya, Arhanud Surabaya dan Lantamal V Surabaya. Pembagian per wilayah ini dilakukan sebagai upaya mendekatkan warga dan mencegah terjadinya kerumunan.
"Nanti akan kami bagi yang penting tidak ada kerumunan. Sehingga per wilayah (vaksinasi) bisa dilakukan. Tiap hari ini kita fokuskan dulu di sini (G10N) sambil melakukan evaluasi," katanya.