Senin 05 Jul 2021 19:04 WIB

Penelusuran dan Tes Covid Diperkuat Tiga Kali Lipat

Kenaikan tes disesuaikan dengan tingkat positivity rate per pekan.

Awak pesawat antre untuk menunjukan bukti tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dan sertifikat vaksinasi COVID-19 kepada petugas kesehatan pelabuhan wilayah kerja Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) di Aceh Besar, Aceh, Senin (5/7/2021).
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Awak pesawat antre untuk menunjukan bukti tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dan sertifikat vaksinasi COVID-19 kepada petugas kesehatan pelabuhan wilayah kerja Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) di Aceh Besar, Aceh, Senin (5/7/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan memperkuat tracing dan testing atau penelusuran dan pemeriksaan Covid-19. Penguatan tersebut ditingkatkan menjadi tiga sampai empat kali lipat dari yang dilakukan sejauh ini.

"Pemerintah akan memperkuat tracing, testing dan treatment. Khusus tracing dan testing atau telusur dan periksa akan ditingkatkan menjadi tiga sampai kali lipat dari saat ini," kata Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jodi Mahardi, dalam konferensi pers PPKM Darurat dipantau virtual dari Jakarta, Senin (5/7).

Baca Juga

Jodi menjelaskan bahwa untuk melaksanakan tes Covid-19 akan disesuaikan dengan tingkat tingkat positif atau positivity rate per pekan. Dengan semakin tinggi rasio konfirmasi positif maka semakin banyak tes yang akan dilakukan.

Untuk melaksanakan peningkatan tes itu maka pemerintah pusat dan daerah akan menambah petugas dan alat pengujian Covid-19. Sementara masyarakat diminta untuk proaktif dan bersedia melakukan pengujian tersebut dan memberikan keterangan yang benar ketika dilakukan pelacakan kasus.

Dalam kesempatan tersebut dia menjelaskan bahwa Koordinator PPKM Darurat, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, telah melakukan rapat dengan para kepala daerah di tiga provinsi pelaksana PPKM Darurat yaitu Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Ditegaskan dalam rapat tersebut, bahwa dengan telah menyebarnya varian Delta di Indonesia maka dibutuhkan pengurangan mobilitas masyarakat sebanyak 50 persen.

Analisis pergerakan masyarakat sendiri telah dilakukan dengan menggunakan alat Facebook Mobility, Google Trafic dan Night Light yang dimiliki NASA. "Ditemukan masih banyak sekali pergerakan masyarakat di tiga provinsi tersebut," jelas Jodi, mendorong semua pihak untuk saling mendukung untuk mencapai penurunan mobilitas tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement