Senin 05 Jul 2021 00:47 WIB

Sejak Juni, 697 Jenazah Dimakamkan Secara Prokes di Surabaya

Wali Kota Surabaya menyebut bahkan pemulasaran jenazah dilakukan secara antre

Pekerja mengecat peti jenazah di halaman belakang Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (2/7/2021). Pemkot Surabaya membuat peti jenazah bagi warga yang membutuhkannya sebagai upaya untuk mengantisipasi antrean pemulasaraan jenazah dengan protokol COVID-19.
Foto:

Bahkan, seluruh jajaran di lingkup pemkot terus dikerahkan untuk mencegah penyebaran COVID-19."Seluruh jajaran pemkot akan mati-matian berjuang untuk warga Surabaya," ujarnya.Selain membuat peti mati untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan, tutur dia.

Pemkot juga menyiapkan lapangan tembak yang berada di Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya. Rencananya lapangan itu akan dijadikan sebagai rumah sakit untuk merawat warga yang akan isolasi mandiri."Paling tidak Lapangan Tembak bisa memberikan kekuatan kepada warga Surabaya yang takut melakukan isolasi di rumah karena tidak ingin menularkan kepada keluarganya. Jadi bisa dilakukan di sini, langsung di bawah pengawasan dokter," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menyampaikan, bahwa data Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya per tanggal 2 Juli 2021 mencatat total ada 100 jenazah yang dimakamkan secara prokes. Rinciannya, sebanyak 55 jenazah dimakamkan di TPU Keputih, 22 di TPU Babat Jerawat, 4 di Krematorium dan 19 di pemulasaraan.

"Jadi per tanggal 2 Juli 2021 saja ada total 100 jenazah yang harus dimakamkan secara prokes. Sehingga hal ini juga membuat para petugas pembuatan peti jenazah di pemkot kewalahan," ujarnya. 

Menurutnya, banyaknya jenazah yang harus dimakamkan secara prokes tentunya harus diimbangi dengan ketersediaan peti mati. Ini sebagaimana SOP protokol kesehatan bahwa jenazah yang meninggal karena COVID-19 harus dimasukkan ke dalam peti agar tidak menular.

 

"Jadi pembuatan peti di halaman belakang balai kota itu sifatnya darurat untuk membantu biar cepat. Karena di TPU Keputih saat ini juga digunakan untuk pemulasaraan jenazah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement