Sabtu 03 Jul 2021 05:44 WIB

Anies: 300 Jenazah Covid-19 Dimakamkan Sehari Kemarin 

Masyarakat untuk tidak keluar rumah selama penerapan PPKM Darurat.

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Petugas pemakaman membawa peti jenazah korban Covid-19 untuk dikuburkan  di TPU.
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Petugas pemakaman membawa peti jenazah korban Covid-19 untuk dikuburkan di TPU.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, bahwa Ibu Kota dalam keadaan genting menghadapi gelombang kedua Covid-19. Hal itu tampak dari lonjakan jumlah jenazah Covid-19 yang dimakamkan pada Jumat (2/7). 

"Perlu diketahui bahwa hari ini saja Dinas Pertamanan dan Hutan Kota memakamkan lebih dari 300 jenazah," kata Anies saat menggelar rapat darurat bersama pegawai Pemprov DKI Jakarta secara daring, Jumat. 

Anies menerangkan, saat gelombang pertama Covid-19 pada awal 2021, jumlah jenazah yang dimakamkan paling banyak sekitar 140 dalam sehari. Sedangkan kini, saat gelombang kedua melanda, jumlah jenazah yang harus dimakamkan melonjak dua kali lipat dibanding gelombang pertama. 

"Sekarang (2/7) sudah lebih dari 300 jenazah. Minggu yang lalu untuk pertama kalinya sampai angka di atas 150. Lalu di atas 200, lalu di atas 250, dan kemarin di atas 300," kata Anies.

Oleh karenanya, Anies meminta, masyarakat untuk tidak keluar rumah selama penerapan PPKM Darurat. Anies juga meminta semua anak buahnya turun tangan membantu melakukan apa saja yang bisa untuk mengurangi lonjakan kasus. 

Kebijakan PPKM Darurat diterapkan mulai 3 Juli - 20 Juli 2021 untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota. Sebab, kasus aktif kini telah mencapai 78 ribu. Jika terus melonjak, fasilitas kesehatan, yang kini sudah hampir penuh, dikhawatirkan bakal kolaps.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement