Ahad 04 Jul 2021 02:45 WIB

Basarnas Duga Ada Korban KMP Yunicee Terjebak di Kapal

Kemungkinan masih ada korban terjebak dengan melihat posisi kapal saat tenggelam.

Komandan KRI Rigel-933 Letkol Laut (P) Jaenal Mutakim menggunakan teropong dalam pencarian korban KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali, Jawa Timur, Jumat (2/7/2021). TNI AL mengerahkan tiga Kapal yakni KRI Rigel 933, KRI Singa-651 dan KRI Soputan-923 serta KAL Rejegwesi untuk membantu pencarian 11 korban yang belum ditemukan serta memastikan posisi kapal yang tenggelam tidak bergeser karena arus Selat Bali yang kencang.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Komandan KRI Rigel-933 Letkol Laut (P) Jaenal Mutakim menggunakan teropong dalam pencarian korban KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali, Jawa Timur, Jumat (2/7/2021). TNI AL mengerahkan tiga Kapal yakni KRI Rigel 933, KRI Singa-651 dan KRI Soputan-923 serta KAL Rejegwesi untuk membantu pencarian 11 korban yang belum ditemukan serta memastikan posisi kapal yang tenggelam tidak bergeser karena arus Selat Bali yang kencang.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBRANA -- Basarnas menduga ada korban tenggelam KMP Yunicee di Selat Bali yang terjebak di kapal sehingga sampai sekarang belum ditemukan. Apalagi melihat posisi kapal saat tenggelam.

"Melihat posisi kapal saat tenggelam, besar kemungkinan ada penumpang yang terjebak di dalam kapal," kata Kepala Seksi Operasi Dan Siaga Basarnas Bali, Anak Agung Alit Supartana, di Posko Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Sabtu petang.

Namun, ia mengatakan pencarian yang dilakukan tim gabungan saat ini fokus pada permukaan laut dengan melakukan penyisiran. Dari penyisiran tersebut, pada hari Jumat, ditemukan jenazah satu orang penumpang bernama Miftahul Arifin yang masuk dalam daftar manifes penumpang KMP Yunicee.

"Jenazah penumpang ini kami temukan pada arah selatan dari tenggelamnya KMP Yunicee. Sesuai koordinasi dengan BMKG, pencarian kami arahkan ke sisi selatan," katanya.

Di sisi lain ia juga mengungkapkan, pihaknya menerima laporan orang hilang yang diduga kuat berada di KMP Yunicee. Menurutnya, orang yang dilaporkan hilang tersebut berprofesi sebagai tukang pijat, yang sehari-hari berada di sejumlah kapal, termasuk KMP Yunicee.

"Sehingga korban yang masih dalam pencarian tetap 18 orang, dan jumlah orang di KMP Yunicee menjadi 77 orang," katanya.

Terkait sampai berapa lama pencarian akan dilakukan, ia mengatakan, sesuai undang-undang proses pencarian akan dilakukan selama tujuh hari. Namun sewaktu-waktu bisa dilakukan lagi jika dibutuhkan."Seumpama setelah tujuh hari ada temuan korban, tim akan kami turunkan lagi ke lokasi. Saat ini pencarian memasuki hari kelima," katanya.

Pada Selasa (29/6) malam, KMP Yunicee tenggelam di Selat Bali saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement