REPUBLIKA.CO.ID, JEMBRANA -- Basarnas menduga ada korban tenggelam KMP Yunicee di Selat Bali yang terjebak di kapal sehingga sampai sekarang belum ditemukan. Apalagi melihat posisi kapal saat tenggelam.
"Melihat posisi kapal saat tenggelam, besar kemungkinan ada penumpang yang terjebak di dalam kapal," kata Kepala Seksi Operasi Dan Siaga Basarnas Bali, Anak Agung Alit Supartana, di Posko Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Sabtu petang.
Namun, ia mengatakan pencarian yang dilakukan tim gabungan saat ini fokus pada permukaan laut dengan melakukan penyisiran. Dari penyisiran tersebut, pada hari Jumat, ditemukan jenazah satu orang penumpang bernama Miftahul Arifin yang masuk dalam daftar manifes penumpang KMP Yunicee.
"Jenazah penumpang ini kami temukan pada arah selatan dari tenggelamnya KMP Yunicee. Sesuai koordinasi dengan BMKG, pencarian kami arahkan ke sisi selatan," katanya.
Di sisi lain ia juga mengungkapkan, pihaknya menerima laporan orang hilang yang diduga kuat berada di KMP Yunicee. Menurutnya, orang yang dilaporkan hilang tersebut berprofesi sebagai tukang pijat, yang sehari-hari berada di sejumlah kapal, termasuk KMP Yunicee.
"Sehingga korban yang masih dalam pencarian tetap 18 orang, dan jumlah orang di KMP Yunicee menjadi 77 orang," katanya.
Terkait sampai berapa lama pencarian akan dilakukan, ia mengatakan, sesuai undang-undang proses pencarian akan dilakukan selama tujuh hari. Namun sewaktu-waktu bisa dilakukan lagi jika dibutuhkan."Seumpama setelah tujuh hari ada temuan korban, tim akan kami turunkan lagi ke lokasi. Saat ini pencarian memasuki hari kelima," katanya.
Pada Selasa (29/6) malam, KMP Yunicee tenggelam di Selat Bali saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.