Kamis 01 Jul 2021 19:50 WIB

Pakar: Keberhasilan Vaksinasi Covid Dipengaruhi Tiga Faktor

Pakar sebut keberhasilan program vaksinasi Covid dipengaruhi tiga faktor

Rep: Rr Laeny Sulistyawati  / Red: Bayu Hermawan
vaksinasi covid-19 (ilustrasi)
Foto: AP/Dita Alangkara
vaksinasi covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia terus mengencarkan program vaksinasi Covid-19, dan meningkatkan target vaksinasi 2 juta dosis per hari. Ketua Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, pogram vaksinasi akan berhasil kalau dipengaruhi oleh tiga faktor.

"Faktor pertama adalah logistik. Jadi, negara punya logistik yang cukup untuk memvaksin targetnya," katanya saat konferensi virtual bertema Strategi Mewujudkan 2 Juta Dosis Vaksinasi Covid-19, Kamis (1/7).

Baca Juga

Tri Yunis mengatakan, agar berhasil target vaksinasi haruslah semua kelompok usia, mulai orang tua hingga anak-anak. Kemudian, dia melanjutkan, faktor kedua adalah pelayanan kesehatan dengan melibatkan aparat TNI/polri, swasta dengan vaksin gotong royong. 

Tri Yunis mengapresiasi pemerintah yang mengakselerasi vaksinasi 1 juta per hari yang artinya butuh waktu tidak sampai setahun. Padahal, dia menjelaskan, lama vaksinasi bisa 3 hingga 8 tahun.  "Ini percepatan luar biasa karena wabahnya luar biasa," ucapnya.

Meski begitu, ia tetap mengkritik pemerintah yang meremehkan Covid-19. Padahal, seharusnya jangan mengabaikan masalah Covid-19 yang merupakan ancaman bangsa. Faktor ketiga, dia menambahkan, adalah maslahat atau keuntungannya.  Sebab, hingga kini masih banyak orang atau penduduk anti vaksin. 

"Padahal, keberhasilan vaksinasi harus dibicarakan teori dan praktiknya. Ini termasuk berbicara mengenai halal haram dan efikasi," katanya. 

Miko meminta masalah Covid-19 harus dihadapi pemerintah dengan baik. Ia menegaskan, pemerintah adalah pihak yang bertanggung jawab apabila ada wabah di negaranya. Apalagi, ia menyebutkan di undang-undang (UU) nomor 9 tahun 1984 menyebutkan bahwa bila terjadi wabah menjadi tanggung jawab pemerintah, meski tidak disebutkan detil apakah pemerintah pusat, daerah, provinsi. 

"Pemerintah harus menangani wabah dengan sesungguhnya," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement