Kamis 01 Jul 2021 09:36 WIB

KNKT Lakukan Investigasi Tenggelamnya KMP Yunicee

KNKT mencari tahu mengapa ada penumpang yang tidak tercatat dalam data manifes.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi Letkol Marinir Benyamin Ginting menunjukan barang temuan milik KMP Yunicee di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (30/6/2021). Sebanyak 20 buah baju pelampung (life jacket), sebuah ban pelampung dan ILR ditemukan tim SAR gabungan sekitar 7 mil dari lokasi tenggelamnya KMP Yunicee saat melakukan penyisiran pencarian korban yang belum ditemukan di perairan Selat Bali.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi Letkol Marinir Benyamin Ginting menunjukan barang temuan milik KMP Yunicee di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (30/6/2021). Sebanyak 20 buah baju pelampung (life jacket), sebuah ban pelampung dan ILR ditemukan tim SAR gabungan sekitar 7 mil dari lokasi tenggelamnya KMP Yunicee saat melakukan penyisiran pencarian korban yang belum ditemukan di perairan Selat Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Tim Keselamatan Pelayaran pada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali. Investigasi salah satunya terkait ada penumpang yang tidak masuk manifes atau dokumen jasa angkutan pelayaran.

"Kami akan mencari tahu (penumpang tidak masuk manifes) kenapa bisa terjadi seperti itu? Karena ini berhubungan dengan keselamatan seluruh penumpang dan ABK. Jadi penumpang ini harus jadi prioritas, karena di sini ini kapal penyeberangan," kata Ketua Tim Investigator Keselamatan Pelayaran pada KNKT Bambang Irawan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.

Baca Juga

Ia menjelaskan, kedatangan KNKT ke Posko Tanggap Darurat KMP Yunicee di Pelabuhan Ketapang, melakukan pengumpulan data-data untuk mengetahui pasti penyebab tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali, pada Selasa (29/6) malam. Tugas utama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), menurut Irawan, mengumpulkan berbagai data kecelakaan laut yang menimpa KMP Yunicee, sesuai amanah Undang Undang Nomor 17 Tahun 2018 Pasal 256/257.

"Pada intinya KNKT mengumpulkan berbagai data, baik dari perusahaan pelayaran, ABK, termasuk kondisi cuaca saat itu, dan prosedur pemuatannya serta data lainnya," katanya.

Irawan menegaskan bahwa KNKT belum bisa memberikan pernyataan penyebab tenggelamnya KMP Yunicee, karena tim invetigator harus memperoleh data dan investigasi dari berbagai pihak dan selanjutnya dilakukan analisa bersama sehingga menjadi kesimpulan.

"Kami tidak bisa memberikan pernyataan penyebabnya sekarang, karena masih terlalu dini. Jadi, kami akan mencari dulu data-data semuanya dan dipelajari dan dianalisa, nantinya baru ada kesimpulan," tuturnya.

Irawan menambahkan, KNKT juga akan mengecek riwayat perawatan KMP Yunicee maupun kondisi terakhir kapal feri lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk itu."Kapal itu kan ada dokumen perawatannya, bagaimana kondisi terakhir. Itu semua ada dokumen, kami akan pelajari di dokumen itu apakah terus diperbarui atau tidak," katanya.

Hingga hari ketiga tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali, dari 57 penumpang termasuk ABK, tercatat ada 39 penumpang ditemukan selamat, tujuh penumpang meninggal dunia dan 11 orang lainnya belum ditemukan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement