REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Korban meninggal akibat tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee di Selat Bali, bertambah menjadi tujuh orang. Penambahan korban berdasarkan pencarian yang dilakukan pada hari kedua, atau Rabu (30/6).
Kasi Ops Kantor Basarnas Surabaya I Wayan Suyatna di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu mengoreksi data yang tersebar di media sehari sebelumnya yang menyebutkan bahwa penumpang yang ditemukan selamat sebanyak 39 orang, bukan 33 orang. "Jadi, tadi pagi kami bersama tim SAR lainnya menemukan satu korban meninggal dunia, di arah selatan dari lokasi tenggelamnya kapal, dan identitasnya perempuan," ujarnya.
Menurutnya, jumlah penumpang (manifest) dan ABK KMP Yunicee ternyata bukan 53, melainkan 57 orang. Dari 57 orang tersebut, 39 orang di antaranya ditemukan selamat, tujuh orang meninggal, dan 11 orang lainnya belum ditemukan. Wayan menambahkan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya, Jawa Timur, menurunkan satu Kapal Negara (KN) SAR Permadi dan dua unit kapal cepat untuk membantu upaya pencarian korban KMP Yunicee di Selat Bali.
"Fokus pencarian hari ini, 5 mil ke selatan dari lokasi kejadian dan lima mil ke utara dari lokasi. KN SAR Permadi sejak pagi tadi juga sudah melaksanakan operasi SAR di Selat Bali," ujarnya.
KMP Yunicee yang memuat penumpang dan kendaraan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan laut Selat Bali pada Selasa (29/6) malam. Korban yang ditemukan selamat pada Selasa (29/6) dibawa ke Palbuhan Ketapang dan pada Rabu ini sudah dijemput keluarganya setelah dilakukan pendataan dan penanganan medis di Posko Tanggap Darurat KMP Yunicee di Pelabuhan Ketapang.