REPUBLIKA.CO.ID, GILIMANUK -- Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri Komjen Pol. Arief Sulistyanto memantau secara langsung proses pencarian korban dan bangkai KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali pada Selasa (29/6) malam. Arief menyatakan pihaknya akan mengirimkan tim dari Direktorat Polairud dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk kelancaran proses pencarian korban dan bangkai KMP Yunicee.
Tambahan peralatan diperlukan karena arus bawah laut di lokasi kapal tenggelam dikabarkan cukup kuat. “Kami akan segera mengirimkan tim dari Direktorat Pol Air Baharkam Polri dengan peralatan-peralatan, termasuk robot penyelam untuk menentukan atau mencari di mana letak posisi kapal yang tenggelam tersebut,” ujar Arief.
Arief memastikan pencarian korban akan terus dilakukan dengan maksimal. Sementara ini, kata dia, korban yang berhasil diselamatkan sebanyak 39 orang dan yang ditemukan meninggal berjumlah tujuh orang. “Kapolda Bali agar fokus untuk upaya pencarian korban yang tersisa karena masih ada beberapa korban yang belum ditemukan dan masih belum diketahui pasti jumlahnya,” ujar Arief melalui siaran tertulisnya, Kamis (1/7).
Ia berharap angin tidak kencang dan ombak tidak besar sehingga upaya pencarian lebih mudah dilaksanakan. Ia mengungkapkan, berdasarkan benda-benda yang ditemukan, sebarannya sudah sampai wilayah Melaya atau sekitar empat mil dari titik terakhir kapal itu tenggelam.
“Jika nanti posisi kapal sudah diketahui pasti maka akan diterjunkan penyelam dari Polri maupun Basarnas untuk melakukan pencarian di dalam kapal, apakah ada korban yang tersangkut atau tidak,” kata Arief.
Diberitakan sebelumnya, KMP Yunicee rute Ketapang-Gilimanuk karam pada Selasa (29/6) malam, setelah terseret arus saat akan bersandar di dermaga Pelabuhan Gilimanuk. Data sementara, kapal nahas itu berisikan penumpang total 57 orang terdiri dari 13 orang kru, tiga orang petugas kantin, dan 41 penumpang.